Yerusalem, 10 Rabi’ul Awwal 1435/12 Januari 2014 (MINA) – Jenazah mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon, Ahad, disemayamkan di Gedung Knesset (Parlemen) Israel di Yerusalem, sebelum dimakamkan dengan upacara kenegaraan di Negev, Senin.
Jenazah dibawa ke Knesset dalam pengawalan ketat dari sebuah pangkalan militer dekat rumah sakit di luar Tel Aviv di mana Sharon meninggal, Sabtu.
Senin, rencananya jenazah Sharon akan dibawa dengan konvoi militer untuk dimakamkan di peternakannya, berdampingan dengan makam mendiang isterinya, demikian Al Jazeera melaporkan yang diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kepolisian Israel melakukan langkah-langkah keamanan yang ketat dan tidak ada kendaraan pribadi yang diizinkan masuk ke kompleks Knesset.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Semua sesi pleno dan pertemuan komite di Knesset ditunda sampai pemakaman perdana menteri kesebelas Israel itu selesai, Anadolu Agency melaporkan.
Setelah jenazah Sharon disemayamkan di Knesset, Presiden Shimon Peres meletakkan karangan bunga di dekat peti mati Sharon yang dibungkus dengan bendera biru-putih Israel. Ribuan warga Israel diharapkan memberikan penghormatan di Knesset.
Kantor Perdana Menteri mengatakan, upacara pemakaman akan dihadiri juga akan dihadiri oleh Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang diutus Presiden Obama, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Perdana Menteri Ceko Jiri Rusnok, Menteri Luar Negeri Jerman Frank Walter Steinmeier dan lainnya.
Presiden Israel Shimon Peres, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Wakil Presiden Biden dan Ketua Knesset, bersama dengan anggota keluarga Sharon dikabarkan akan menyampaikan pidato duka cita pada upacara kenegaraan melepas jenazah Sharon di Knesset.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Sharon, salah seorang tokoh Israel yang paling kontroversial, telah koma selama delapan tahun setelah stroke melumpuhkannya saat dia berada di puncak kekuasaan politiknya, sampai akhirnya meninggal Sabtu lalu.
Sharon dinilai sebagai pahlawan militer dan politikus pragmatis oleh sebagian kalangan, namun dia juga dihina sebagai seorang penjahat yang haus darah oleh musuhnya.
Berita kematian dan kisah-kisahnya mendominasi koran dan stasiun TV Israel sejak ia meninggal, demikian pula media-media internasional. (T/P09/IR).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara