Washington, 23 Dzulhijjah 1436/7 Oktober 2015 (MINA) — Komandan tertinggi Amerika Serikat (AS) di Afghanistan mengatakan, Selasa (6/10), ia telah mengajukan rekomendasi untuk perubahan rencana di Afghanistan.
Jenderal John Campbell mengatakan, ia telah menawarkan “beberapa pilihan” untuk dua tahun ke depan di Afghanistan kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat, namun ia menolak untuk memaparkan lebih rinci, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Kami telah melihat munculnya Daesh (Islamic State), kehadiran Al Qaeda meningkat di Afghanistan karena operasi mil Pak (militer Pakistan) dan sekarang kami telah menjadi mitra kuat Presiden (Ashraf) Ghani dan Kepala Eksekutif (Abdullah) Abdullah,” kata Campbell menyebut dua pemimpin tinggi Afghanistan.
“Berdasarkan kondisi di lapangan, saya percaya kami harus memberikan pilihan kepemimpinan senior kami yang berbeda dari rencana sekarang,” tambahnya.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Pada 2014, Presiden Barack Obama mengumumkan, militer AS akan mengurangi jumlah tentaranya di Afghanistan untuk membuka kedutaan yang normal pada Januari 2017, dengan komponen bantuan keamanan di ibukota Kabul.
Namun Campbell mengatakan, perlu untuk meninjau kembali rencana pembukaan kedutaan tersebut.
“Akibatnya, saya sudah mengajukan rekomendasi untuk menyesuaikan lingkungan baru ini seiring menangani misi inti kami: pelatihan, memberikan nasihat dan membantu pasukan keamanan Afghanistan dalam melakukan operasi kontraterorisme untuk melindungi tanah air,” katanya.
Sejak resmi mengakhiri peran tempurnya di Afghanistan pada akhir 2014, pasukan asing pimpinan AS telah meningkatkan jumlah serangan pesawat tak berawak terhadap militan di Afghanistan, terutama di sekitar dan di seberang perbatasan Pakistan. (T/P001/P2)
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan