Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JENDERAL AL-SISI MINTA AMERIKA TEKAN PENDUKUNG MURSI

Admin - Ahad, 4 Agustus 2013 - 03:25 WIB

Ahad, 4 Agustus 2013 - 03:25 WIB

407 Views ㅤ

Jakarta, 26 Ramadhan 1434/4 August 2013 (MINA) – Panglima militer Mesir, Jenderal Abdul Fattah Al-Sisi telah mengecam Amerika Serikat, mendesak Washington untuk berbuat lebih banyak untuk menekan pendukung pro-Mursi mengakhiri aksi protesnya.

Dalam sebuah wawancara langka dengan Washington Post, komandan yang memimpin kudeta militer untuk menggulingkan Presiden Mesir terpilih secara demokratis, Muhammad Mursi, memperingatkan untuk membubarkan para pelaku aksi protes.

Menurut laporan dari Ahram Online yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency), Amerika Serikat menyediakan lebih dari 1,3 miliar dolar setiap tahun bagi Mesir, namun Al-Sisi menuduh pemerintahan Presiden Barack Obama mengkhianati Mesir.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

“Pemerintah AS memiliki banyak pengaruh kepada Ikhwanul Muslimin dan saya benar-benar ingin pemerintah AS menggunakan pengaruh ini pada mereka untuk menyelesaikan konflik,” katanya.

Ketika ditanya apakah pasukan keamanan membubarkan secara paksa kamp para pelaku aksi protes yang di sana banyak dari kalangan Ikhwanul Muslimin, Al-Sisi mengatakan tugas tersebut tidak akan jatuh ke militer.

“Siapa pun akan membersihkan lapangan ini, namun tidak bagi militer. Ada polisi sipil dan mereka ditugaskan untuk tugas tersebut,” katanya.

“Pada 26 Juli 2013, lebih dari 30 juta orang keluar ke jalan untuk memberikan dukungan. Orang-orang sedang menunggu saya untuk melakukan sesuatu,” dia menambahkan.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Para pendukung Presiden terguling, Muhammad Mursi mengadakan sejumlah pawai dan protes di seluruh Mesir pada Jumat (2/8) menentang atas jatuhnya Mursi dari kursi kepresidenan pada apa yang mereka gambarkan sebagai “kudeta militer.”

Bentrokan terjadi antara polisi dan demonstran di Pusat Produksi Media, sebuah kompleks di luar Kairo. Berdasarkan laporan televisi swasta Mesir, bentrokan mengakibatkan 25 orang luka-luka. 

Satu orang terluka dalam demonstrasi di Ain Shams di Kairo utara, sementara delapan orang terluka selama protes di Kota Fayoum.

Lebih dari 250 orang telah tewas sejak penggulingan Mursi, seperti bentrokan protes besar-besaran yang diberikan oleh para pendukungnya.

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Saat itu Amerika Serikat telah berusaha untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, Mesir telah memperingatkan para pengunjuk rasa untuk membubarkan atau menghadapi konsekuensi.

Al-Sisi sementara itu muncul bak pahlawan di antara lawan Mursi, wajahnya beredar luas dari halaman depan surat kabar hingga poster jalanan.

Ketika ditanya apakah ia akan mencari peluang menjadi presiden, Al-Sisi memberikan tanggapan misterius.

“Saya ingin mengatakan bahwa prestasi yang paling penting dalam hidup saya adalah mengatasi keadaan ini, untuk memastikan bahwa kita hidup damai, untuk melanjutkan jalan kita dan untuk dapat melakukan pemilu mendatang tanpa penumpahan satu tetes darah rakyat Mesir,” katanya.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Sebulan yang lalu, militer turun tangan di tengah protes besar-besaran terhadap Mursi, pemimpin pertama yang terpilih secara demokratis di negara itu, yang memenangi pemilihan umum yang diselenggarakan setahun setelah penggulingan Husni Mubarak, mantan komandan angkatan udara yang memerintah Mesir selama tiga dekade.

Al-Sisi Membela Keputusan Penggulingan Mursi.

“Saya harapkan jika kita tidak melakukan intervensi, itu akan berubah menjadi perang sipil. Empat bulan sebelum dia pergi, saya mengatakan hal yang sama padanya (Mursi),” katanya kepada Washington Post.

“Saya ingin Anda tahu dan saya ingin pembaca Amerika juga tahu bahwa hal ini adalah orang-orang bebas yang memberontak terhadap kekuasaan politik yang tidak adil, dan orang-orang bebas ini membutuhkan dukungan Anda,” tegas Al-Sisi.

Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah

Sebelumnya, Aliansi Nasional Pro Legitimasi dan Anti Kudeta mengundang organisasi dan aktivis HAM internasional serta media massa internasional untuk mengunjungi dua lokasi demonstran di lapangan Rabea Adawiyah dan Nahda.

Kedatangan diplomat dan aktivis HAM untuk memantau langsung keadaan dan aktivitas demonstrasi melawan kudeta serta memastikan bahwa aksi mereka berlangsung damai. (T/P05/P02)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Julani Sampaikan Pidato Kemenangan

Rekomendasi untuk Anda