Khartoum, MINA – Beberapa jam setelah Presiden Sudan dikudeta oleh militer, Menteri Pertahanan Jenderal Awad Mohammed Ibn Auf disumpah untuk memimpin Dewan Militer yang mengambil alih kekuasaan pada Kamis (11/5).
Pelantikan itu disiarkan langsung oleh televisi nasional Sudan.
Sementara Kepala Staf Angkatan Bersenjata Sudan, Kamal Abdel-Marouf Al-Mahi, diangkat menjadi Wakil Kepala Dewan Militer.
Jenderal Ibn Auf kemungkinan akan memimpin negara selama dua tahun hingga pemilihan umum siap untuk digelar.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Namun, Asosiasi Profesional Sudan (SPA) sebagai penyelenggara demonstrasi berbulan-bulan lamanya yang menuntut mundurnya Omar Al-bashir dari kursi presiden, menolak kudeta militer tersebut, demikian Al Jazeera melaporkan.
Pada Kamis malam, SPA mendesak pendukung prodemokrasi untuk memprotes pengambilalihan militer, memperbarui tuntutan mereka untuk pemerintah yang dipimpin warga sipil.
Dalam sebuah pos Twitter, SPA meminta para pemrotes untuk “berkumpul sekarang” dan melanjutkan aksi duduk selama berhari-hari di luar markas tentara di ibu kota, Khartoum.
“Tetap di tempat dan jaga revolusimu,” tambahnya dan mengatakan, mematuhi jam malam yang ditetapkan pemerintah sementara berarti menyetujui kudeta militer.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Komite Dokter Pusat Sudan mengatakan, setidaknya 13 orang terbunuh ketika pasukan keamanan turun tangan dalam protes hari Kamis. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa