Tel Aviv, MINA – Seorang Jenderal Militer Israel mengatakan, Perdana Menteri Benjamn Netanyahu tidak memiliki cakrawala politik untuk menangani masalah Palestina, yang dapat mempengaruhi kedudukan Israel di dunia internasional.
Jenderal Michael Milstein, mantan kepala Divisi Palestina di dinas intelijen militer Israel “Aman”, menjelaskan dalam sebuah artikel yang diterbitkan surat kabar Ibrani Yedioth Ahronoth, Selasa (24/1/2023), bahwa Israel dalam beberapa pekan terakhir, sejak pembentukan pemerintah ekstremis Israel, telah menghadapi kesulitan yang semakin meningkat.
Milstein menganggap, Palestina dalam situasi seperti itu, justru menuai keuntungan politik dan media. Quds Press melaporkan.
“Narasi Israel tentang esensi konflik dan penolakan Palestina telah terkikis,” lanjutnya.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Netanyahu, yang memimpin partai sayap kanan Likud, membentuk pemerintahan pendudukan saat ini, melalui koalisi dengan beberapa partai sayap kanan, yang mendukung kemenangannya dalam pemilu yang berlangsung pada akhir tahun 2022.
Koalisi pemerintahnya mencakup partai Zionisme Religius dan Kekuatan Yahudi, mengumumkan mereka akan terus memperluas pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur.
Beberapa langkah lainnya bertujuan melecehkan orang-orang Palestina dan mengurangi yurisdiksi pengadilan Mahkamah Agung Israel. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia