Islamabad, 17 Shafar 1438/17 November 2016 (MINA) – Panglima militer Pakistan Jenderal Raheel Sharif pada Rabu (16/11) mengungkapkan bahwa 11 tentara India telah tewas dalam baku tembak lintas perbatasan pada 14 November lalu, setelah sebelumnya tujuh tentara Pakistan juga telah tewas oleh India.
Situs berita Pakistan, Dawn, melaporkan, Angkatan Darat India mengalami kerugian dan menekankan bahwa Pakistan juga menderita korban. Demikian Hindustan Times memberitakan yang dikutip MINA.
Sebelumnya pada hari itu, Jenderal Sharif bersama Perdana Menteri Nawaz Sharif, menyaksikan latihan militer untuk menguji kesiapan pasukan di dekat perbatasan yang membagi Lembah Kashmir antara yang dikuasai India dan Pakistan.
Hubungan antara Pemerintah New Delhi dan Islamabad telah mencapai titik terendah pascaserangan terhadap sebuah pangkalan Angkatan Darat India di Uri, Kashmir Utara yang menewaskan 19 tentara pada bulan September.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
New Delhi menyalahkan serangan itu kepada militan yang berbasis di Pakistan, tapi tuduhan itu dibantah oleh Pemerintah Pakistan.
Sekitar dua pekan setelah serangan Uri, Angkatan Darat India menyatakan melakukan serangan di pangkalan militan di Garis Kontrol (LoC) perbatasan. Sejak itu, pelanggaran terhadap gencatan senjata terus berulang di perbatasan dan kematian warga sipil di kedua sisi telah menambah ketegangan.
Baru-baru ini, India pun menuduh staf komisi tinggi Pakistan sebagai mata-mata. Di sisi lain, media Pakistan menuduh delapan pejabat dari misi India terlibat dalam “kegiatan subversif”.
Hampir semua perjanjian antara kedua negara tetangga ini telah ditangguhkan di tengah laporan bahwa kedua negara akan mengurangi kehadiran diplomatnya di ibukota masing-masing. (T/P001/P2)
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas