Panglima TNI: Isu Intoleransi Didesain untuk Memecah Indonesia

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Foto: Konfrontasi

Jakarta, MINA – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, isu intoleransi yang sempat merebak di Indonesia merupakan sesuatu yang didesain oleh pihak yang ingin memecah Indonesia.

Sebab, menurut Jenderal Gatot, jika bangsa Indonesia pecah, maka dengan mudah kekayaan yang dimiliki Indonesia bisa dicuri.

“Kondisi semakin hari semakin terasa, (isu) intoleransi ini pasti didesain karena Indonesia sangat kaya,” katanya di Jakarta, Senin (14/8), Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Ia juga mengatakan, di kawasan Asia, Indonesia-lah negara yang paling besar, memiliki 17.000 pulau lebih, 34 provinsi, ratusan suku dan bahasa, juga kekayaan alam yang melimpah.

Baca Juga:  Menlu Retno Minta Presiden Majelis Umum PBB Terus Bantu Palestina

Untuk itu, lanjut Jenderal Gatot, masyarakat harus sadar bahwa Indonesia adalah negara yang besar dan kaya, maka jangan sampai pecah belah, harus bersatu agar tidak bisa dipecah oleh pihak tertentu yang ingin menghancurkan bangsa.

“Itu yang harus disadari bahwa kita negara sangat besar dan kuat. Intoleransi ini lah yang kita sedang hadapi karena itu cara menguasai Indonesia,” katanya.

Ia menambahkan, Pancasila merupakan dasar negara yang tidak bisa diganti, sebab dengan suku budaya yang beragam di Indonesia, Pancasila yang dinilai cocok mempersatukan bangsa agar tidak mudah pecah belah.

“Pancasila sebagai ideologi negara sudah final siapa pun tidak boleh merubahnya jika ada yang mengajak untuk merubahnya jangan dipercaya dan diikuti, itu pengkhianat,” kata Jenderal Gatot. (L/R08/B05)

Baca Juga:  Duta Al-Quds: Sirah Nabawiyah Perkuat Pembebasan Al-Aqsa

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: habibi

Editor: Rudi Hendrik