Jakarta, MINA – Kedutaan Besar Jepang di Indonesia menggelar acara penyambutan kepulangan peserta program JENESYS (Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths) 2025 pada Selasa malam (18/11), di Jakarta. Program tersebut bertujuan mempererat pemahaman dan hubungan persahabatan antara masyarakat Jepang dan masyarakat Islam di Indonesia, khususnya melalui peran generasi muda sebagai jembatan diplomasi antarbangsa.
Pada program JENESYS 2025, Pemerintah Jepang mengundang delapan pemuda-pemudi dari ormas dan institusi Islam Indonesia, terdiri dari tiga perwakilan Nahdlatul Ulama, tiga dari Muhammadiyah, satu dari Masjid Istiqlal, dan satu dari UIN Jakarta. Mereka melakukan kunjungan ke Jepang mulai 11–18 November 2025.
Selama berada di Jepang, para peserta mengunjungi Tokyo dan Nagasaki, serta mengikuti berbagai kegiatan seperti kunjungan ke Museum Bom Atom, kuil, universitas, SMA, kantor walikota, masjid, dan mengikuti program homestay di rumah warga Jepang untuk merasakan kehidupan masyarakat Jepang secara langsung.
“Tujuan program ini adalah untuk mendorong saling pengertian antara kedua masyarakat kita. Melalui JENESYS, generasi muda Indonesia dapat lebih memahami Jepang dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, sejarah, serta kebijakan diplomasi,” ujar Direktur Bagian Politik Kedutaan Besar Jepang, Tanaka Motoyasu yang menyampaikan sambutan dalam acara tersebut.
Baca Juga: Kemenag Reviu Kurikulum Lembaga Pendidikan Al-Quran dan Madrasah Diniyah
Ia juga menekankan pentingnya peran generasi muda sebagai agen perdamaian dan jembatan persahabatan antarnegara. “Kami sangat menantikan berbagai pengalaman dan pandangan dari para peserta untuk memperkaya hubungan bilateral Indonesia–Jepang di masa depan,” tambahnya.
Salah satu peserta program, Hindun, menyampaikan kesan mendalam selama tinggal bersama keluarga Jepang. “Sambutan hangat selama homestay sangat berkesan. Pengalaman itu memperkuat rasa persaudaraan dan pemahaman lintas budaya,” ujarnya.
Program JENESYS menjadi bagian penting dari diplomasi publik Jepang, yang tidak hanya memperkenalkan budaya dan masyarakat Jepang, tetapi juga membuka ruang bagi pemuda Indonesia untuk membangun jejaring, memperkuat toleransi, dan memperkokoh hubungan bilateral kedua negara.
Program JENESYS telah diselenggarakan oleh Pemerintah Jepang sejak 2017, dengan fokus mengundang pemuda-pemudi Islam dari Indonesia untuk memperkuat pertukaran budaya dan pemahaman lintas negara. Melalui program ini, mahasiswa dan praktisi muda dari empat organisasi dan institusi Islam – Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Masjid Istiqlal, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta – diundang untuk melakukan kunjungan langsung ke Jepang. Hingga tahun 2025, tercatat sebanyak 132 peserta dari Indonesia telah mengikuti program undangan ini.
Baca Juga: Presiden Prabowo Luncurkan Digitalisasi Pembelajaran untuk 288 Ribu Sekolah
Sebagai bagian dari penguatan jejaring alumni, Kedutaan Besar Jepang mendirikan Ikatan Alumni Peserta Program JENESYS untuk Pemuda-Pemudi Islam. Pada 12 September lalu, telah digelar acara peresmian ikatan alumni tersebut di Masjid Istiqlal Jakarta, dihadiri 35 peserta alumni. Acara itu menjadi momentum mempererat hubungan persahabatan serta ajang berbagi pengalaman dan kenangan selama mengikuti program di Jepang.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Santri Nasional, Pesantren Nurul Ikhsan Dorong Gerakan Merawat Bumi
















Mina Indonesia
Mina Arabic