Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jepang Ajukan Proposal untuk Perdamaian Palestina-Israel

Zaenal Muttaqin - Rabu, 27 Desember 2017 - 07:44 WIB

Rabu, 27 Desember 2017 - 07:44 WIB

173 Views

Netanyahu dan Perdana Penteri Jepang (Foto: File)

israel-jepang-300x174.jpeg" alt="" width="300" height="174" /> Netanyahu dan Perdana Penteri Jepang (Foto: File)

Nazareth, MINA – Sumber media mengatakan bahwa Jepang menyatakan keinginannya untuk menyelenggarakan sebuah konferensi perdamaian antara pihak Palestina dan Israel, tanpa melibatkan Amerika Serikat (AS) untuk perundingan dengan para pihak itu.

Jepang telah menyatakan keinginannya untuk menyelenggarakan sebuah konferensi perdamaian dalam beberapa bulan mendatang, dengan partisipasi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan penasihat khusus Presiden AS Jared Kushner, seperti diberitakan Walla pada hari Selasa (26/12).

Media tersebut menyebutkan, Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono mengajukan proposal ini ke Abbas dan Netanyahu. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe adalah bagian dari keinginan Tokyo untuk menandatangani sebuah kesepakatan damai bersama antara pemerintah Israel, Otoritas Palestina, Yordania dan Jepang.

Jepang adalah salah satu negara donor terbesar bagi Otoritas Palestina dan dalam dekade terakhir telah meningkatkan partisipasi ekonominya dan menyatakan keinginannya untuk mempromosikan stabilitas regional dan sebuah kesepakatan damai berdasarkan kepentingan ekonomi.

Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti 

Media Jepang mengatakan, Menteri Luar Negeri Taro Kono tiba di Israel pada hari Senin (25/12) sebagai bagian dari tur regional yang juga mencakup Yordania, Turki dan Oman.

Media Quds Press melaporkan, Kono bertemu di Yerusalem bersama Presiden Israel Reuven Rivlin, Netanyahu dan Menteri Pembangunan Daerah Tzachi Hanegbi, dan kemudian pergi ke Ramallah dan Jericho.

Perlu dicatat sebelumnya orang-orang Palestina mengumumkan penolakan mereka atas sponsor perundingan Amerika dengan pemerintah Israel setelah pengakuan Presiden AS Donald Trump Yerusalem sebagai ibu kota pendudukan Israel, dan meminta sponsor baru untuk proses perdamaian. (T/B05/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan

Rekomendasi untuk Anda