Ramallah, 9 Muharram 1436/2 November 2014 (MINA)– Wakil kantor Jepang di Ramallah mengatakan, pemerintah Jepang mendesak Israel menghentikan rencananya untuk membangun 1.060 unit pemukiman illegal di Al-Quds Timur demi kemajuan dalam proses perdamaian.
Jepang sangat menyesalkan pengumuman yang dilakukan otoritas Israel, hal itu memiliki dampak negatif pada situasi keamanan saat ini di Al-Quds terutama ketika ketegangan berkembang, dan jelas bertentangan dengan upaya-upaya oleh masyarakat internasional terhadap perjanjian gencatan senjata mengenai Jalur Gaza dan mewujudkan solusi dua-negara.
“Kami sarankan kepada Israel untuk menahan diri dari setiap tindakan sepihak yang mengubah status Al-Quds Timur serta Tepi Barat,” kata Wakil kantor Jepang di Ramallah, seperti dilaporkan Wafa yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Jepang menegaskan posisinya terhadap kegiatan permukiman, menekankan bahwa kegiatan pemukiman adalah pelanggaran hukum internasional, dan mereka telah berulang kali menyarankan kepada Israel untuk sepenuhnya membekukan kegiatan permukiman.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Jepang sekali lagi sangat mendukung upaya Israel dan Palestina untuk bertindak dalam meningkatkan saling percaya dan terus melakukan upaya baik untuk perdamaian,” katanya dalam siaran persnya. (T/P010/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya