Tokyo, MINA – Jepang beberapa tahun terakhir menghadapi krisis populasi yang terus memburuk. Jumlah kelahirannya lebih rendah daripada jumlah kematian warganya.
Kementerian Dalam Negeri setempat mengungkapkan jumlah lansia mencapai 26,35 juta orang. Jumlah tersebut hampir 30 persen atau 29,3 persen dari populasi negara sekarang.
Kebanyakan dari kelompok tersebut adalah wanita, dengan jumlah 20,53 juta orang. Sementara sisanya adalah laki-laki.
Kementerian Kesehatan Jepang menyatakan, negaranya memiliki 95.119 orang berusia 100 tahun ke atas, naik 2.980 dari tahun ke tahun, dengan 83.958 di antaranya adalah perempuan dan 11.161 pria.
Baca Juga: Komunitas Arab di Inggris Desak PM Keir Starmer Hentikan Genosida di Gaza
Karena populasi lansia yang terus bertambah menyebabkan melonjaknya biaya medis dan kesejahteraan, dengan tenaga kerja yang menyusut untuk membiayainya.
Populasi keseluruhan negara itu adalah 124 juta, setelah menurun 595.000 dari tahun ke tahun.
Kemungkinan jumlah orang tua akan terus bertambah. Dalam proyeksinya pada 2040, Lembaga Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial Nasional memperkirakan angka masyarakat Jepang berusia lanjut akan mencapai 34,8 persen dari populasi negara.
Jepang berusaha untuk keluar dari krisis penduduk tersebut, sSalah satunya berupaya untuk menambahkan angka kelahiran.[]
Baca Juga: Di KTT G20 Brasil, Erdogan Tegaskan Pentingnya Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Sanksi Organisasi dan Perusahaan Israel Pendukung Kolonialisme