Tokyo, 27 Rabi’ul Akhir 1436/17 Februari 2015 (MINA) – Pemerintah Jepang menyatakan, Selasa (17/2), akan menyumbangkan ¥ 1,83 miliar (sekitar 144,9 miliar rupiah) untuk membantu membangun kapasitas kontra-terorisme di daerah tempat kelompok Negara Islam atau ISIS aktif.
Langkah ini diambil hampir satu bulan setelah dua pria Jepang dipenggal oleh kelompok yang diduga kuat adalah ISIS, dengan konfirmasi melalui video yang dirilis secara online, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pada bulan Januari, Jepang juga menjanjikan bantuan non-militer sebesar $ 200 juta (sekitar 2,52 triliun rupiah) kepada negara-negara yang menampung pengungsi Suriah.
Jepang tidak dapat mengirim bantuan militer ke daerah “perang” karena Pasal 9 Konstitusi Jepang melarang.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Menteri Luar Negeri Fumio Kishida mengatakan kepada wartawan, Jepang akan menguraikan langkah-langkahnya dalam pertemuan internasional antiterorisme yang dijadwalkan Kamis (19/2) di Amerika Serikat.
Dia mengatakan, Jepang akan mempertimbangkan lebih lanjut memperluas bantuan kemanusiaannya.
Wartawan Jepang Kenji Goto tewas akhir Januari setelah ditangkap oleh ISIS pada Oktober tahun lalu dan ditahan bersama sandera Jepang lainnya Haruna Yukawa, yang juga tewas dieksekusi di bulan yang sama.
Kenji dilaporkan melakukan perjalanan ke Suriah untuk membantu pembebasan Haruna setelah ia ditangkap pada Agustus. (T/P001/R11)
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)