Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jepang Rencana Kirim Satelit Kayu Pertama pada 2023

Rana Setiawan - Ahad, 2 Januari 2022 - 22:43 WIB

Ahad, 2 Januari 2022 - 22:43 WIB

14 Views

Ilustrasi

Tokyo, MINA – Sebuah tim gabungan dari Universitas Kyoto Jepang dan perusahaan produk kayu yang berbasis di Tokyo Sumitomo Forestry Co. akan menggunakan peralatan eksperimental ekstravehicular dari Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk pengujian.

Jika semuanya berjalan dengan baik, satelit kayu pertama di dunia dapat diluncurkan ke luar angkasa pada 2023 mendatang karena astronot Jepang diperkirakan akan memulai uji coba untuk memeriksa daya tahan kayu di luar angkasa pada Februari tahun ini.

Misi dipimpin oleh astronot Japan Aerospace Exploration Agency Takao Doi, rencananya adalah untuk “memanfaatkan keramahan lingkungan dan biaya rendah kayu dalam pengembangan ruang angkasa,” demikian dikutip dari Anadolu Agency, Ahad (2/1).

Awal bulan ini, untuk pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir, Jepang memulai kampanye rekrutmen astronot dengan tujuan untuk mengirim misi ke Bulan pada paruh kedua tahun 2020-an.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

“Bagian luar satelit yang direncanakan akan terbuat dari kayu dan akan terbakar saat memasuki kembali atmosfer bumi setelah akhir operasinya, sehingga mengurangi beban lingkungan,” kata tim tersebut.

Biaya satelit juga akan lebih murah dibandingkan harga saat ini di mana produsen menggunakan aluminium.

“Karena gelombang elektromagnetik dapat menembus kayu, satelit dapat berisi antena di dalamnya,” kata tim tersebut, menambahkan bahwa bagian luarnya “akan dilapisi kayu dan sel surya, dan akan menahan substrat elektronik di dalamnya.”

Strukturnya juga akan membawa lembaran kayu, dengan berbagai kekerasan, yang diukir dari berbagai jenis pohon.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

“Sprei akan tetap terpapar ke luar angkasa selama sekitar sembilan bulan untuk memeriksa kerusakannya,” tim menjelaskan.(T/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Indonesia
Internasional
Indonesia
Internasional
Asia