Berlin, MINA – Jerman akan mengirim 2.000 senjata antitank tambahan ke Ukraina, bertujuan mengisi kembali persenjataan negara yang semakin menipis dan memperkuat pertahanannya melawan operasi militer Rusia.
Pasukan Ukraina telah menerima 1.000 senjata antitank dan 500 peluncur rudal permukaan-ke-udara tipe Stinger dari tentara Jerman, Press TV melaporkan.
Jerman juga telah menyediakan sekitar 500 rudal permukaan-ke-udara Strela dari 2.700 yang dijanjikan. Rintangan birokrasi dan keterlambatan pengiriman senjata memicu kritik dari pihak berwenang Ukraina.
Seorang sumber parlemen, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengkonfirmasi, 2.000 senjata antitank tambahan akan dikirim ke Ukraina.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
“Kami adalah salah satu pemasok senjata terbesar ke Ukraina dalam situasi saat ini,” kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock kepada parlemen, Rabu (23/3).
“Ini tidak membuat kami bangga, tetapi inilah yang harus kami lakukan sekarang untuk membantu Ukraina,” tambahnya, seraya mengatakan bahwa sisa senjata yang dijanjikan ke Ukraina “sedang dalam perjalanan.”
Menurut Baerbock, “pemerintah Jerman telah melakukan pembicaraan dengan perusahaan untuk membeli lebih banyak senjata dan pengiriman lebih lanjut ke Ukraina dapat dimungkinkan dalam beberapa hari mendatang.”
Sebelum serangan Rusia di Ukraina, Berlin telah menolak untuk memasok senjata ke Kiev, dan juga menolak permintaan dari sekutu untuk mengirim senjata buatan Jerman ke negara itu.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Pada Februari, Jerman membalikkan kebijakan bersejarah untuk tidak mengirim senjata ke zona konflik, dengan mengatakan, aksi militer Rusia di Ukraina adalah momen penting yang merusak seluruh tatanan pasca-Perang Dunia II di seluruh Eropa.
Sementara itu, Inggris juga akan memberi Ukraina sekitar 6.000 rudal baru dan hampir 40 juta dolar untuk mendukung liputan BBC di wilayah itu serta membayar tentara dan pilot Ukraina.
“Kami tidak bisa dan tidak akan berdiam diri sementara Rusia menghancurkan kota-kota Ukraina menjadi debu,” kata Perdana Menteri Boris Johnson dalam sebuah pernyataan yang mengungkap paket bantuan baru.
“Inggris akan bekerja dengan sekutu kami untuk meningkatkan bantuan militer dan ekonomi ke Ukraina, memperkuat pertahanan mereka saat mereka membalikkan keadaan dalam pertarungan ini,” katanya. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon