Berlin, MINA – Pemerintah Jerman akan memasok sistem pertahanan udara Patriot baru ke Ukraina, kata Kanselir Olaf Scholz pada Jumat (6/10).
Berbicara kepada wartawan setelah pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di sela-sela KTT Uni Eropa, Scholz mengatakan Ukraina perlu memperkuat pertahanan udaranya menjelang musim dingin mendatang, Anadolu melaporkan.
“Saya mengatakan kepada presiden Ukraina di sini bahwa kami akan memberi Ukraina sistem (Patriot) yang lain untuk digunakan selama musim dingin. Itu yang paling dibutuhkan saat ini,” ujar dia.
“Kita memperkirakan Rusia akan mencoba menyerang semua infrastruktur yang memungkinkan selama bulan-bulan musim dingin dengan serangan rudal dan drone,” tambah Scholz.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Scholz dan Zelenskyy menghadiri Komunitas Politik Eropa di Granada, yang diselenggarakan oleh pemerintah Spanyol.
Sambil menjanjikan dukungan militer berkelanjutan kepada Ukraina, Scholz berbicara dengan hati-hati tentang permintaan Kyiv untuk rudal jarak jauh Taurus.
“Kita harus selalu mempertimbangkan apa yang konstitusi katakan kepada kita, dan apa saja pilihan yang kita miliki. Kita harus memastikan tidak ada eskalasi perang, dan Jerman tidak menjadi bagian dari konflik,” sebut Kanselir Scholz.
Meski ada tekanan yang meningkat dari Ukraina, Berlin belum setuju untuk mengirimkan rudal Taurus, karena khawatir rudal tersebut dapat digunakan untuk menyerang sasaran di Rusia, dan menjadikan Jerman salah satu pihak dalam konflik tersebut.
Baca Juga: Bentrok Polisi vs Pendukung Imran Khan, Ibu Kota Pakistan Lockdown
Sejak perang dimulai pada Februari 2022, Jerman memberikan dukungan keuangan sebesar EUR22 miliar (USD24 miliar) kepada Ukraina, termasuk bantuan militer sebesar EUR12 miliar (USD13 miliar).
Bantuan militer tersebut meliputi persenjataan dan perlengkapan canggih seperti tank tempur Leopard 2, tank antipesawat Gepard, kendaraan tempur Marder, serta sistem pertahanan udara Patriot dan IRIS-T. (R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Minuman Cola Gaza ”Bebas Genosida” Hebohkan Inggris