Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jerman Akan Lebih Banyak Pakai Batu Bara

sajadi - Senin, 20 Juni 2022 - 11:40 WIB

Senin, 20 Juni 2022 - 11:40 WIB

8 Views

Berlin, MINA – Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan, negaranya akan membatasi penggunaan gas alam untuk produksi listrik, namun akan  lebih banyak memakai batu bara.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan kekurangan pasokan setelah Rusia secara tajam mengurangi aliran gas alam di jalur pipanya ke Eropa Barat, sehingga menaikkan harga energi.

“Untuk mengurangi konsumsi gas, harus lebih sedikit gas yang digunakan untuk menghasilkan listrik. Pembangkit tenaga listrik batu bara harus digunakan lebih banyak, ”kata Habeck dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Al Jazeera, Ahad (19/6).

Raksasa gas negara Rusia. Gazprom, mengatakan, pengurangan pasokan melalui pipa Nord Stream adalah hasil dari pekerjaan perbaikan, tetapi pejabat Uni Eropa yakin Moskow menghukum sekutu-sekutu Ukraina.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Pengalihan sementara Berlin ke batu bara adalah perubahan haluan bagi pandangan Partai Sosial Demokrat, Partai Hijau, dan FDP yang dipimpin Kanselir Jerman Olaf Scholz.

“Ini pahit tetapi sangat diperlukan untuk mengurangi konsumsi gas,” kata Habeck.

Pemerintah menyatakan, gas Rusia akan dibutuhkan untuk sementara waktu sampai sumber energi alternatif, seperti gas alam cair (LNG) yang didatangkan dengan kapal tersedia.

Selama beberapa bulan terakhir, pemerintah Jerman mengambil langkah-langkah untuk mengisi fasilitas penyimpanan gas hingga 90 persen pada November untuk memastikan tersedianya gas sebagai bahan bakars elama musim dingin Eropa.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Habeck mengatakan fasilitas penyimpanan saat ini terisi 56,7 persen dan masih mampu menutupi kekurangan dari Rusia dengan pembelian dari tempat lain, tetapi ia tetap menggambarkan situasinya sebagai serius.

Pemerintah Jerman baru-baru ini meminta warga untuk mengurangi penggunaan energi  mengingat situasi pasokan yang tegang.

“Jelas bahwa strategi [Presiden Rusia] Putin adalah untuk mengganggu kami dengan menaikkan harga dan memecah belah kami. “Kami tidak akan membiarkan itu terjadi,” kata Habeck. (T/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Internasional