Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JERMAN BOLEHKAN PEMAKAIAN JILBAB DI SEKOLAH

Rudi Hendrik - Sabtu, 14 Maret 2015 - 08:01 WIB

Sabtu, 14 Maret 2015 - 08:01 WIB

538 Views

Di Jerman, populasi Muslim mencapai 3,5 juta Muslim. Sumber: Euronews

muslimah-jerman-300x182.jpg" alt="Di Jerman, populasi Muslim mencapai 3,5 juta Muslim. Sumber: Euronews" width="300" height="182" /> Di Jerman, populasi Muslim mencapai 3,5 juta Muslim. Sumber: Euronews

Berlin, 22 Jumadil Awwal 1436/14 Maret 2015 (MINA) – Mahkamah Konstitusi Federal di Jerman memutuskan guru wanita Muslim dapat mengenakan jilbab di sekolah.

Keputusan dikeluarkan pengadilan di Karlsruhe  pada Jum’at setelah dua guru Muslimah dari Northrhine-Westfalia mengajukan banding atas hukum yang berlaku sejak 2003 mengenai pelarangan jilbab di sana.

Putusan tersebut  menyebutkan, jilbab hanya bisa dilarang jika situasi damai di sekolah dalam bahaya, misalnya jika orang tua memprotes hal itu, The New York Times seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Pengadilan  menimbang  sejauh ini simbol Kristen masih diperbolehkan oleh undang-undang sekolah daerah, oleh karenanya jilbab pun tidak boleh dilarang.

Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow

Beberapa politisi dan ahli hukum menyambut baik keputusan itu sebagai  toleransi kebebasan beragama dan individu. Para pemimpin di negara dengan  3,5 juta Muslim  itu menegaskan kini Muslimah di Jerman yang sebelumnya  banyak menolak untuk  menjadi guru karena takut  jilbab mereka dilarang kini bisa lega setelah keputusan itu.

“Ini adalah keputusan berharga untuk komunitas Muslimah di Jerman dan memungkinkan mereka berpartisipasi dalam kehidupan sosial sebagai warga negara dengan hak yang sama,” kata Nurhan Soykan, sekretaris jenderal Dewan Pusat Muslim di Jerman.

Namun, tidak semua setuju dengan keputusan itu, beberapa politisi sayap kiri Jerman mengatakan, berdalih keputusan itu akan memperkuat kehadiran imigran Timteng  di sana. Alasan tidak berdasar itu muncul di tengah ramainya perbincangan mengenai hal ini.

Terlepas dari komentar itu, Muslim di Eropa berkembang secara pesat dengan perkiraan mencapai 18 juta Muslim dari total populasi 500 juta jiwa.  Imigran dari manapun datangnya sangat dibutuhkan negara-negara Eropa untuk mengimbangi  jumlah penduduk asli mereka yang kecil. Tanpa imigran, pembangunan negara dan infrastruktur tidak akan berkembang.

Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza

Keputusan Jerman itu berbeda dengan Prancis yang secara ketat membatasi simbol-simbol agama, terutama simbol Islam di negara itu.(T/R04/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Khadijah
Khadijah
Khadijah