Beijing, MINA – Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Cina Li Keqiang membela kesepakatan nuklir Iran, di mana Li mengisyaratkan bahwa mengakhiri perjanjian akan mempersulit negosiasi dengan Korea Utara.
Merkel dan Li bertemu di Beijing menunjukkan front persatuan untuk Iran dan perdagangan bebas, dua masalah yang mendapat intervensi tinggi Presiden AS Donald Trump. Al-Arabiya melaporkan.
Li memperingatkan, mengakhiri perjanjian dengan Teheran “tidak hanya akan berdampak pada Iran, tetapi juga memiliki dampak negatif pada kemampuan untuk menyelesaikan isu-isu internasional lainnya melalui negosiasi damai”.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Dia tidak menyebutkan nama Korea Utara, tetapi analis telah memperingatkan bahwa penarikan Trump dari kesepakatan Iran merusak kredibilitas negosiasi Washington sebelum pertemuan yang dijadwalkan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bulan depan.
Pemimpin Jerman itu juga memperingatkan tentang dampak ekonomi pada langkah Trump jika menghentikan perjanjian dengan Iran.
Keputusan Trump untuk menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran, meskipun ada permintaan dari para sekutu untuk mempertahankan kesepakatan itu, dapat memukul perusahaan-perusahaan Eropa yang telah melakukan bisnis dengan Iran sejak perjanjian tahun 2015 ditandatangani.
Jika perusahaan Eropa menarik operasi di Iran karena takut akan sanksi AS, itu akan “menciptakan peluang bisnis bagi negara lain untuk masuk dan memainkan peran yang lebih besar”, kata Merkel.
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
Sementara itu, Li menepis pendapat bahwa krisis Iran membuka jalan bagi internasionalisasi mata uang Cina, di tengah spekulasi bahwa permintaan untuk minyak dengan yuan akan meningkat.
“Internasionalisasi yuan adalah proses jangka panjang yang terkait erat dengan perkembangan ekonomi Cina,” kata Li.
Dalam perdagangan, Merkel menyambut langkah China untuk mengurangi tarif impor mobil dan memungkinkan pembuat mobil asing memiliki saham mayoritas dalam usaha patungan dengan mitra Cina.
Kanselir itu juga mendorong permintaan untuk mengurangi hambatan investasi asing, dan mengatakan kedua negara akan menandatangani nota kesepahaman untuk menawarkan akses bersama ke pasar.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
“China dan Jerman berada di jalur mempromosikan multilateralisme dan memperkuat perdagangan bebas,” kata Merkel, yang didampingi oleh delegasi industri dari 18 eksekutif Jerman.
Li juga mengisyaratkan bahwa perjanjian investasi China-Uni Eropa, yang telah diusahakan selama bertahun-tahun, mungkin ditandatangani selama pertemuan bilateral pada bulan Juli di Beijing.
“Pintu China untuk investasi akan dibuka lebih luas lagi,” kata Li. (T/RS2/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris