Berlin, 10 Syawwal 1438/4 Juli 2017 (MINA) – Pemerintah Jerman, Senin (3/7) mendesak Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk menghormati permintaannya agar tidak menemui warga Turki yang tinggal di Jerman selama pertemuan G20 di Hamburg.
Hubungan antara pemerintah Berlin dan Ankara telah memburuk selama setahun terakhir, karena ketidaksepakatan mengenai berbagai masalah politik dan keamanan, termasuk kasus pemukulan seorang Turki terhadap seorang wartawan Jerman-Turki.
Erdogan juga menolak untuk membiarkan anggota parlemen Jerman mengunjungi pasukan Jerman di sebuah pangkalan udara Turki.
Erdogan juga marah ketika beberapa pejabat lokal Jerman, dengan alasan masalah keamanan, melarang para politisi Turki untuk berkampanye di Jerman menjelang referendum untuk memperluas kekuasaan presiden Turki.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Pekan lalu, Jerman menolak permintaan dari pemerintah Ankara agar Erdogan diizinkan untuk berbicara kepada komunitas etnis Turki selama pertemuan KTT G20. Demikian Al Arabiya memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Ada sebanyak 3 juta etnis Turki yang tinggal di Jerman.
Namun, menurut pengamat, Jermat tidak bisa melarang Erdogan berbicara di konsulat Turki. (T/RI-1/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)