Berlin, MINA – Kementerian Luar Negeri Jerman menyarankan agar tidak melakukan perjalanan yang tidak penting ke China, dengan mengklasifikasikan negara itu sebagai “area varian virus yang mengancam” pada hari Senin (9/1), karena gelombang COVID-19 saat ini di China.
Kemlu Jerman juga menjelaskan di situs webnya, keputusan itu dibuat karena “tingkat puncak infeksi COVID-19 di China dan sistem perawatan kesehatan yang terlalu terbebani”. Anadolu melaporkan.
Badan pengendalian Penyakit Jerman Robert Koch Institute (RKI) juga mengatakan “Republik Rakyat China, tidak termasuk Daerah Administratif Khusus Hong Kong, dianggap sebagai area varian virus yang menimbulkan kekhawatiran pada pukul 0 pagi tanggal 9 Januari 2023.”
Ungkapan “mengancam akan terjadi” adalah kategori baru dalam klasifikasi area varian virus, tambah lembaga itu.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Menurut langkah-langkah baru, peraturan masuk yang lebih ketat untuk pelancong dari China, termasuk tes antigen atau PCR, akan berlaku di Jerman pada hari Senin.
Sebuah pernyataan pemerintah mengatakan Jerman mengimplementasikan rekomendasi bersama dari negara-negara Uni Eropa.
Pelancong dari China harus menunjukkan kepada maskapai setidaknya satu hasil tes cepat antigen negatif yang tidak lebih dari 48 jam sebelum berangkat ke Jerman.
Mereka yang datang dari China juga akan dapat menjalani tes acak setelah mendarat atas permintaan pihak berwenang.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Jerman, seperti Austria dan Belgia, juga ingin menguji air limbah pesawat dari China untuk kemungkinan varian virus corona baru. (T/R7/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan