Berlin, MINA – Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul mengatakan pada hari Jumat (30/5) ia bermaksud meninjau dan mungkin membatasi pengiriman senjata ke Israel, terkait kampanye militer brutal di Jalur Gaza, Anadolu melaporkan.
“Salah satu pertanyaannya adalah apakah yang terjadi di Jalur Gaza sesuai dengan hukum humaniter internasional. Kami sedang memeriksanya, dan berdasarkan tinjauan ini, kami akan menyetujui pengiriman senjata lebih lanjut jika diperlukan,” kata Wadephul dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Sueddeutsche Zeitung.
Wadephul memperingatkan bahwa pengiriman bantuan yang tiba di Jalur Gaza hanyalah setetes air di lautan.
“Ini tentang memastikan hak asasi manusia yang mendasar. Orang sakit, yang lemah, dan anak-anak adalah yang pertama meninggal. Sebagai konsekuensinya, kami telah mengubah bahasa kami dan mungkin juga akan mengubah tindakan politik kami pada langkah berikutnya,” katanya.
Baca Juga: PBB Akan Pangkas 6.900 Pekerja Sebagai Bagian Efisiensi Global
Pada hari Selasa, Wadephul mengecam strategi Israel di Gaza, menekankan bahwa menolak makanan dan obat-obatan bagi warga sipil Palestina adalah “tidak dapat diterima” dan melanggar hukum humaniter internasional.
Berbicara di Forum Eropa WDR di Berlin, Wadephul menyatakan keprihatinan mendalam Jerman atas situasi di Gaza dan menguraikan upaya diplomatik yang sedang berlangsung, untuk membujuk pemerintah Israel agar mengizinkan lebih banyak pengiriman bantuan bagi warga sipil Palestina.
Wadephul lebih lanjut memperingatkan bahwa pelanggaran hukum humaniter internasional yang terus berlanjut dapat menyebabkan Jerman menghentikan pasokan senjata ke Israel.
Menteri tersebut mengatakan para ahli hukum Kementerian Luar Negeri akan menyiapkan laporan pekan depan untuk memandu keputusan pemerintah di masa mendatang terkait masalah ini.
Baca Juga: RSF Serang Fasilitas Medis, Krisis Kesehatan Sudan Memburuk
Jerman telah lama menjadi pendukung setia Israel, dengan para pemimpin politik berulang kali menekankan tanggung jawab historis negara tersebut terhadap Israel yang berasal dari masa lalu Nazi dan kejahatan yang dilakukan terhadap orang Yahudi selama Perang Dunia II.
Namun, pemerintah koalisi kanan-tengah Kanselir Friedrich Merz telah mengambil posisi yang lebih kritis terhadap Israel terkait serangan militer barunya di Gaza, blokade bantuan yang sedang berlangsung, dan usulan menteri Israel untuk pengusiran warga Palestina dan aneksasi wilayah. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Wilayah Puglia Italia Putus Hubungan dengan Israel terkait Genosida di Gaza