Berlin, 4 Rani’ul Akhir 1437/14 Januari 2016 (MINA) – Polisi Jerman mengirim tim investigasi ke Istanbul, sehari setelah serangan bom yang menewaskan 10 wisatawan Jerman dan melukai beberapa orang lainnya.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Johannes Dimroth mengatakan, timnya akan bekerja sama dengan Turki dan mendukung penyelidikan yang sedang berlangsung sekaligus dilakukannya identifikasi korban.
“Kami meminta Pemerintah Turki untuk menerima informasi sebanyak-banyaknya dari hasil penyelidikan,” tambah Dimroth saat konferensi pers di Berlin, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Saya berharap kita dapat menilai secara lengkap mengenai pelaku dan rincian detail serangan barbar ini,” katanya.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Seorang pengebom bunuh diri yang menargetkan para wisatawan di kawasan Sultanahmet Istanbul pada selasa pagi (12/1), dipercayai dilakukan oleh militan kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) asal luar negeri.
Menteri Dalam Negeri Turki Efkan Ala mengatakan, pemerintah akan mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri melalui sidik jari yang telah diberikan ke pihak imigrasi pada Ahad lalu.
“Namun sidik jari tersebut tidak termasuk dalam daftar orang yang dicari. Menurut hasil penyelidikan kami, namanya juga tidak termasuk dalam daftar tersangka teroris yang dikirim kepada kami dari negara-negara lain,” tambah Ala dalam konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Jerman di Istanbul.
“Tujuh warga Jerman saat ini sedang dirawat di rumah sakit di Istanbul, lima di antaranya masih dalam perawatan intensif (ICU), “kata Wakil Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Sawsah Chebli pada konferensi pers di Berlin. (T/een/P001)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)