Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jet Israel Serang Lebanon Selatan, Guncang Gencatan Senjata Setahun Setelahnya

Arina Islami Editor : Widi Kusnadi - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

2 Views

Serangan Israel di Lebanon Selatan Tewaskan Satu Warga, Lima Lainnya Terluka (Foto: Anadolu)

Beirut, MINA – Jet-jet tempur Zionis Israel kembali melancarkan serangan udara di wilayah selatan Lebanon pada Kamis (27/11), tepat satu tahun setelah gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat (AS) dimulai.

Serangan udara tersebut menghantam wilayah Al-Mahmoudieh dan Al-Jarmaq, dekat kota Jezzine, menyebabkan kebakaran hutan yang cukup besar dan getaran yang terasa di wilayah Nabatieh. Menurut laporan dari National News Agency (NNA), sedikitnya 18 rudal udara Zionis Israel menghantam bekas posisi Hezbollah yang terletak di daerah tersebut.

Tak hanya serangan udara, pasukan Zionis Israel juga menembakkan senapan mesin ke arah petani yang sedang bekerja di dekat Al-Wazzani, meskipun tidak ada korban yang dilaporkan. Kejadian-kejadian tersebut menggambarkan ketegangan yang belum reda meski gencatan senjata tercapai pada 27 November 2024 lalu.

Faiza Nasr, salah satu warga di kota Khiam yang rumahnya rusak parah akibat pertempuran tahun lalu, mengungkapkan kesedihannya terhadap lambannya proses rekonstruksi.

Baca Juga: Korban Banjir Thailand Selatan Tembus 145 Jiwa, Songkhla Terparah dengan 110 Korban

“Gencatan senjata hanya ada di atas kertas; tanah ini masih menceritakan kisah yang berbeda,” ungkap Nasr.

Ia menambahkan bahwa keluarga-keluarga di daerah perbatasan hidup dalam ketakutan dan selalu siap untuk melarikan diri jika serangan kembali terjadi.

Sejak diberlakukannya gencatan senjata tersebut, yang diperkirakan akan mengakhiri konflik antara Zionis Israel dan Hezbollah, warga Lebanon masih merasakan dampak langsung dari ketegangan yang terus berlangsung.

Meski perjanjian mengharuskan penarikan pasukan Zionis Israel pada Februari mendatang, Zionis Israel masih mempertahankan lima posisi pertahanan di sepanjang perbatasan, yang menurut mereka diperlukan untuk menetralkan ancaman dari kelompok-kelompok militan.

Baca Juga: Kebakaran Besar di Hong Kong Lukai 79 Orang, Operasi Penyelamatan Masih Berlangsung

Di sisi lain, pelanggaran terhadap gencatan senjata oleh Zionis Israel telah mencatatkan angka yang mengkhawatirkan. Sumber keamanan Lebanon melaporkan bahwa Zionis Israel telah melakukan lebih dari 5.000 pelanggaran melalui darat, udara, dan laut dalam setahun terakhir.

Kementerian Kesehatan Lebanon mencatat bahwa 339 orang tewas dan hampir seribu lainnya terluka sejak dimulainya gencatan senjata tersebut. Di antara korban tewas, sedikitnya 13 anak menjadi bagian dari angka tragis ini, menurut laporan UNICEF.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Erdogan Puji Sikap Paus Leo terkait Isu Palestina

Rekomendasi untuk Anda