Gaza, MINA – Militer Israel pada Selasa (29/10) mengumumkan, jet tempurnya menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak (drone) yang terbang di ketinggian dekat pagar keamanan yang memisahkan Jalur Gaza dengan wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1948.
Saluran televisi Israel “chanel 12″ mengutip bahwa sebuah pesawat tak berawak terlihat terbang di ketinggian yang tidak biasa dekat dengan pagar perbatasan.
Drone tersebut terbang pada ketinggian 4 km, ketinggian yang digambarkan oleh militer Israel sebagai “tidak normal”.
Sementara itu, tentara Israel mengklaim drone tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi pasukan atau warga Israel.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Militer Israel tidak menyebutkan pihak yang bertanggung jawab atas peluncuran drone ke perbatasan tersebut.
Dua kelompok perjuangan di Palestina, Brigade Al-Qassam dari gerakan Hamas dan Brigade Al-Quds dari Jihad Islam, keduanya memiliki drone dengan berbagai fungsi.
Media-media Israel melaporkan, kejadian ini dengan penuh kekhawatiran dan keprihatinan. Mereka melaporkan sistem militer Israel berhasil mencegat drone Palestina yang terbang di atas Jalur Gaza dekat pagar pernatasan pada ketinggian “sangat tinggi” lebih dari 10.000 kaki.
Wartawan Israel Almog Bucky menegaskan, ketakutan pihak Israel terhadap drone ini dengan mengatakan, “Insiden drone ini tidak biasa dan mengkhawatirkan. Ini berarti bahwa Hamas saat ini memiliki kendaraan udara tak berawak di Jalur Gaza yang dapat terbang di ketinggian 12.000 kaki.”
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Bucky mengklaim keputusan untuk mencegat drone tersebut adalah bagian pesan yang dikirim kepada Hamas bahwa Israel tidak akan membiarkan operasi udara semacam itu. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza