Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jet Pembom AS Terbang di Atas Laut Karibia Dekat Venezuela

Widi Kusnadi - 3 jam yang lalu

3 jam yang lalu

0 Views

Ilustrasi pesawat perang AS (foto: X)

Caracas, MINA – Dua jet pembom strategis B-1B milik Amerika Serikat terdeteksi terbang di atas perairan Laut Karibia, lepas pantai Venezuela, pada Senin (27/10). Penerbangan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Caracas, yang saling menuduh atas manuver militer di kawasan Amerika Latin.

Menurut data pelacakan dari situs Flightradar24, dua pesawat pembom supersonik jarak jauh itu terbang sejajar di lepas pantai Venezuela sebelum akhirnya menghilang dari radar. Kedua pesawat tersebut dilaporkan lepas landas dari sebuah pangkalan udara di North Dakota, Amerika Serikat bagian utara.

Langkah ini menambah daftar operasi udara militer AS di sekitar wilayah Amerika Selatan. Pekan sebelumnya, satu jet pembom B-1B juga melakukan penerbangan serupa, sementara beberapa pesawat pembom strategis B-52 terdeteksi terbang di kawasan yang sama dalam beberapa minggu terakhir.

Ketegangan antara AS dan Venezuela kembali meningkat sejak Washington melancarkan operasi militer sepihak di kawasan Karibia dengan alasan memerangi kartel narkoba dan penyelundupan. Namun, pemerintah Venezuela menuding langkah tersebut hanyalah dalih untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

Baca Juga: Hadiri Konferensi Perdamaian di Vatikan, Menag Sampaikan Pesan Persaudaraan

“Operasi militer Amerika di wilayah ini bukan soal narkotika, melainkan upaya untuk mengacaukan stabilitas dan kedaulatan Venezuela,” demikian pernyataan pemerintah Caracas dalam siaran resmi sebelumnya.

Selain mengerahkan jet pembom, AS juga memperkuat kehadiran militernya di wilayah tersebut dengan mengirim kelompok kapal induk USS Gerald R. Ford ke perairan Amerika Latin. Washington juga menempatkan 10 jet siluman F-35 di Puerto Rico serta mengoperasikan tujuh kapal Angkatan Laut di Laut Karibia.

Langkah ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi eskalasi militer di kawasan tersebut, terutama di tengah memburuknya hubungan diplomatik antara kedua negara yang telah tegang sejak lama akibat sanksi ekonomi dan perbedaan ideologis yang tajam. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: 15 Tahun Terhenti, Anggota ECO Kembali Gelar Perundingan Keamanan dan Perbatasan

Rekomendasi untuk Anda