Gaza City, MINA – Jet tempur penjajah Zionis Israel pada Ahad (14/9) menghancurkan sebuah bangunan yang menampung pengungsi di kompleks Universitas Islam Gaza (UIG), sebelah barat Kota Gaza, setelah sebelumnya memaksa para penghuni mengosongkan lokasi. Serangan itu menimbulkan kehancuran luas.
Kontributor jurnalis Gaza melaporkan, beberapa warga yang kembali untuk mengambil sisa barang-barang mereka pasca serangan pertama justru menjadi korban ketika pesawat Israel kembali menggempur lokasi. Akibatnya, sejumlah orang dilaporkan gugur, terluka, dan masih hilang.
Serangan udara ini merupakan bagian dari rangkaian pemboman yang menargetkan rumah-rumah di Jalur Gaza utara dan Kota Gaza, dengan tujuan memaksa penduduk untuk mengungsi ke wilayah selatan.
Dalam pernyataan resmi, Kantor Media Pemerintah Gaza mengungkapkan bahwa sejak awal September 2025 saja, pasukan penjajah Zionis Israel telah menghancurkan total 70 menara dan bangunan tempat tinggal, merusak berat 120 menara dan bangunan lainnya, serta menghancurkan lebih dari 3.500 tenda pengungsian.
Baca Juga: Organisasi Kuil Lakukan Ritual Tiup Terompet di Halaman Al-Aqsa
Akibat serangan tersebut, lebih dari 350.000 warga sipil terpaksa meninggalkan rumah mereka di kawasan timur Kota Gaza menuju pusat kota dan wilayah barat. Kantor Media Gaza menegaskan bahwa apa yang terjadi adalah “kejahatan perang yang disengaja” melalui kebijakan pembersihan etnis dan genosida sistematis.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, jumlah korban sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai 64.871 syahid dan 164.610 orang luka-luka akibat agresi penjajah Zionis Israel yang masih berlanjut hingga kini.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pasukan Zionis Israel Bom Tiga Sekolah di Gaza, Ribuan Warga Mengungsi