Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JIC Akan Gelar Konferensi Internasional Islamic Centre Dunia

Rana Setiawan - Jumat, 18 November 2022 - 21:39 WIB

Jumat, 18 November 2022 - 21:39 WIB

4 Views

(Foto: Istimewa)

Jakarta, MINA – Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) yang sering disebut juga dengan nama Jakarta Islamic Centre (JIC) untuk kali pertama akan menghelat Konferensi Internasional Islamic Center Dunia, acara yang akan digelar pada Selasa-Rabu, 22-23 November 2022.

Menurut informasi yang dihimpun dari laman resmi JIC, Jumat (18/11), meski Masjid JIC sedang mengalami musibah, kubah yang ada terbakar, namun mereka tetap menyelenggarakan acara internasional yang sudah diprogramkan.

Acara yang akan dilaksanakan secara hybrid ini rencananya akan menghadirkan Pengurus Islamic Centre Internasional, diantaranya, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, Mesir, Arab Saudi, Pakistan, Cina, Korea, Amerika Serikat dan Inggris. Bahkan peserta dari Sudan, Turki, India, Jepang, dan Malaysia menyatakan siap hadir.

Dalam acara tersebut panitia juga mengundang islamic center-islamic center yang ada di Indonesia. Selain Islamic center juga masjid raya, ormas-ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, MUI, juga diundang.

Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok

Kegiatan konferensi akan digelar di banyak tempat, selain di Masjid Raya Islamic Centre, juga di Masjid Istiqlal dan konferensinya di Hotel Mercure Ancol.

Ketua panitia acara tersebut Ustadz Agus Handoko, M.Phil., mengatakan, kegiatan ini diadakan dalam rangka meneladani Rasulullah SAW dalam membangun peradaban di Madinah dengan mempersatukan masyarakat Madinah yang terdiri dari latar belakang suku yaitu ‘Aus dan Khajraz, kemudian kaum Muhajirin (penduduk Mekah) dan Anshar (penduduk Madinah).

“Bahkan penduduk Yahudi sekalipun menyetujui kesepakatan bersama ini, kesepakatan yang luar biasa ini disebut sebagai Piagam Madinah,” kata Ustadz yang karib disapa Gus Han ini

Dia menilai pentingnya peristiwa dipersatukannya suku-suku di Madinah ini, maka ustadz yang juga ketua panitia kegiatan tersebut meminta umat Islam hendaknya berusaha untuk menjalin persaudaraan muslim dengan melakukan berbagai kegiatan positif.

Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional

Gus Han berharap dari pelaksanaan Konferensi Internasional Islamic Centre Dunia dapat menjadi ajang silaturrahim Ulama dan Umara, sehingga dapat memperkuat peran strategis Islamic Centre sebagai basis Gerakan Pembangunan (amar ma’ruf nahi munkar), Sumber Daya Muslim yang berkualitas dan kemandirian ekonomi umat.

“Tentunya semoga ajang silaturrahim ini dapat mewujudkan visi misi Jakarta Islamic Centre menjadi Pusat Peradaban Dunia,” pungkasnya.

Sebagai masjid besar dan islamic centre, Jakarta Islamic Centre tak hanya ingin menjadi pusat peribadatan tapi juga markas peradaban dan  pusat kajian Islam.

Islamic centre sendiri disebut fenomena baru yang ada di Barat. Di kota-kota besar Eropa dan Amerika dan di negara-negara di mana ummat Islam minoritas, di sana komunitas muslim biasa mendirikan lembaga yang diberi label “islamic centre”.

Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina

Sebab terminologinya baru, mempunyai daya tarik dan bobot. Selanjutnya, istilah Islamic centre sangat populer hingga juga dipakai di mana-mana termasuk di negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam, seperti di Indonesia.(R/R1/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Tolak Pembubaran UNRWA

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia