Gaza, MINA – Gerakan perlawanan Jihad Islam di Gaza telah bereaksi terhadap kematian dua pemuda Palestina yang meninggal karena luka-lukanya, setelah mereka ditembak oleh pasukan Israel dalam insiden terpisah di kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki.
Jihad Islam menyatakan bahwa darah para syuhada Palestina semakin mengokohkan pejuang perlawanan untuk membebaskan tanah yang diduduki.
“Darah murni para syuhada kami, yang ditumpahkan untuk mempertahankan tanah dan kesucian kami, akan memastikan kemenangan akhir yang layak untuk pengorbanan rakyat kami, dan memperkuat tekad para pejuang perlawanan untuk melanjutkan revolusi mereka hingga pembebasan [wilayah pendudukan],” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, Press TV melaporkan.
Gerakan Jihad Islam akhirnya menyampaikan belasungkawa yang tulus atas kematian kedua pemuda Palestina itu kepada keluarga mereka dan seluruh bangsa Palestina.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mohammad Abu Kishek dinyatakan meninggal oleh Kementerian Kesehatan Palestina pada Rabu malam (23/11), kurang dari 24 jam setelah pria berusia 22 tahun itu ditembak di perut oleh pasukan Israel dalam penggerebekan pada Selasa malam.
Mohammad Hirzallah, seorang pejuang berusia 30 tahun anggota Lions ‘Den, meninggal karena luka yang dideritanya setelah ditembak oleh tentara Israel di kepala pada bulan Juli, saat terlibat dalam konfrontasi dengan pasukan Israel di Nablus.
Hirzallah bertempur bersama dua pemimpin terkenal dari Lions ‘Den, ketika dia menderita luka tembak. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)