Gaza, MINA – Pemimpin Senior Jihad Islam Nafeth Azzam mengatakan faksi-faksi Palestina perlu mencapai rekonsiliasi untuk menolak rancangan perdamaian “Kesepakatan abad ini” yang diajukan Amerika Serikat.
“Ini adalah tanggung jawab kita semua,” katanya, “kita harus bekerja keras untuk mengakhiri pembagian dan mencapai kesepakatan yang membuat kita cukup kuat untuk menghadapi kesepakatan abad ini,” Shehab melaporkan, Sabtu (29/6).
Azzam menekankan tidak ada yang baru mengenai rekonsiliasi di lapangan, dan mencatat bahwa Mesir tidak berhenti menekan Israel untuk berkomitmen pada kesepakatan.
“Mesir masih mendorong ke depan ketentuan perjanjian yang dijanjikan oleh pemerintah Netanyahu,” katanya, dan menambahkan: “Ada upaya Qatar dan PBB yang dilakukan dalam hal ini.” Seperti disebutkan MEMO.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Mengenai lokakarya “Damai untuk Kesejahteraan” yang diadakan di ibukota Bahrain Manama pekan, Azzam mengatakan, “Rencana AS adalah politik dan sisi ekonomi tidak nyata, dan tidak ada ide-ide yang dibahas selama konferensi akan dilaksanakan.”
Dia menambahkan, “AS melebih-lebihkan janjinya untuk membujuk Palestina menandatangani perjanjian, tetapi ketika mereka melakukannya, tidak ada janji yang terwujud. Inilah yang terjadi selama dan setelah Oslo.”
Pilar-pilar utama perjuangan Palestina, tidak ada dalam rancangan AS itu, yakni Kemerdekaan Palestina, pengembalian tanah Palestina yang diduduki Israel dan Yerusalem sebagai ibukota Palestina.
“Kami tidak mempercayai Pemerintah AS dan janji-janjinya yang dibuat selama lokakarya Bahrain. Melalui pertemuan itu Washington ingin Palestina menerima kesepakatan politik dan Penasihat Senior untuk Presiden AS Jared Kushner ingin agar orang Arab menormalisasi hubungan dengan Israel.” (T/RS2/P1)
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Mi’raj News Agency (MINA)