Gaza, MINA – Gerakan Jihad Islam Palestina di Gaza mengatakan pada Rabu (23/10) bahwa mereka tidak akan pernah ambil bagian dalam pemilihan parlemen dan presiden Palestina.
Berbicara kepada surat kabar Al-Ayyam, anggota biro politik Jihad Islam Nafeth Azzam menjelaskan, sikap Jihad Islam mengenai pemilihan tidak berubah sejak Kesepakatan Oslo, yang membentuk Dewan Legislatif Palestina dan Otoritas Palestina, MEMO melaporkan.
Menurut Azzam, pemilihan umum tidak akan mengakhiri krisis yang berdampak pada Palestina. “Itu hanya akan memperdalam tragedi dan perpecahan,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa sikap gerakannya mengenai pemilihan ke Dewan Nasional Palestina (PNC) berbeda karena PNC mewakili masyarakat Palestina yang lebih luas dan itu bukan hasil dari Oslo.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
Azzam mengakhiri wawancara dengan menyerukan upaya terkonsentrasi untuk mencapai kesepakatan internal pada program nasional “yang telah begitu banyak mengorbankan rakyat Palestina.”
Sebelumnya, dalam pidatonya di PBB pada akhir September, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa ia akan menyerukan pemilihan umum di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem.
Pada awal Oktober Abbas memerintahkan Komite Pemilihan Sentral Palestina untuk segera memulai pertemuan dan diskusi dengan faksi-faksi Palestina dalam persiapan untuk pemilihan parlemen. (T/Ast/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem