20 Dzulqa’dah 1435/15 September 2014 (MINA) –Seorang gadis remaja Muslim Inggris, Aisha Dalal memakai jilbab dan menjadi maskot terselubung pertama di lapangan sepak bola Premier League Inggris saat ia menemani sang juara Manchester City, Yaya Toure sebelum bertanding melawan Liverpool.
“Ini adalah pengalaman yang menarik, saya benar-benar menikmati suasana,” kata Aisha. On Islam melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic news Agency (MINA).
“Para pemain yang sangat ramah, membuat saya merasa seperti di rumah sendiri,” tambahnya.
Adik Aisha, Khalil juga mengawal gelandang Prancis, Samir Nasri yang menjadi juara di Liga Premier dan pemenang Piala One Cup sebelum pertandingan Liverpool di Stadion Etihad pada 26 Agustus 2014, serta memenangkan kotanya dengan score 3-1.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
“Kami sangat beruntung telah diizinkan untuk memilih pemain kami,” tutur Aisha.
Aisha senang bisa menemani mantan pemain Barcelona yang menjadi satu-satunya gelandang kedua untuk mencetak 20 gol di Premier League dalam satu musim.
“Khalil ingin berjalan dengan Samir Nasri, karena ia adalah penggemar berat,” tambahnya. “Yaya sangat ramah dan ia bertanya apakah aku merasa gugup. Kataku sedikit. Dia meyakinkan aku untuk tidak takut dan aku berharap dia memiliki keberuntungan. Itu adalah pengalaman aku dan Khalil yang tidak akan pernah ku lupakan. ”
Toure, dinamai oleh Eurosport pada tahun 2005 sebagai salah satu pemain muda paling menjanjikan di dunia dan merupakan salah satu superstar di Liga Premier. Yaya Toure adalah pemain berbakat dalam memegang dan melindungi bola.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Sebelumnya dia bermain untuk club raksasa Spanyol, FC Barcelona. Dari saat pertama bergabung di FC Barcelona, ia tidak merahasiakan tentang agamanya, bersikeras tidak ada kontradiksi antara menjadi pemain sepakbola yang sukses dan seorang Muslim yang taat.(T/P006/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza