Jakarta, MINA – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Prof. DR. Jimly Asshiddiqie menilai, musuh negara yang sebenarnya dalam penyalahgunaan narkoba adalah pengedar dan bandarnya, bukan korbannya.
Jimly menjelaskan, alasan tersebut disebabkan, pengedar dan bandar narkoba yang bekerja terorganisir dan jelas bertujuan menghancurkan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu, seluruh kalangan masyarakat Indonesia harus saling bersinergi untuk ‘memerangi’ para pengedar dan bandar narkoba.
Hal tersebut dikemukakan Jimly di Jakarta, Rabu (6/3), saat menanggapi kasus yang menimpa politisi Partai Demokrat Andi Arif akibat diduga mengonsumsi narkoba.
Jimly menjelaskan, mengenai status pengedar dan bandar narkoba justru dapat dikategorikan sebagai penjahat ‘kelas berat’. Sehingga sudah sepatutnya pengedar dan bandar narkoba dihukum maksimal.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Sedangkan sebaliknya, korban narkoba jangan sampai dimusuhi oleh masyarakat. Korban penyalahgunaan narkoba seharusnya segera dilakukan rehabilitasi untuk pemulihan dirinya.
“Kalau dalam kasus (mengonsumsi) narkoba itu, kan merupakan perbuatan yang keliru. Harus diluruskan lagi jalannya supaya tidak keliru,” kata Jimly.
Menurutnya, korban narkoba perlu dikasihani dan disadarkan dari perbuatannya melalui upaya rehabilitasi. Bukan justru dijebloskan ke dalam penjara.
Jimly mengimbau, ke depannya semua kalangan dapat lebih memilah lagi mana yang perlu menjadi perhatian serius sebagai musuh negara dan seharusnya dipulihkan akibat narkoba. (R/Haf/RI-1)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Mi’raj News Agency (MINA)