Jakarta, MINA – Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK), meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengambil tindakan terkait dugaan Pondok Pesantren yang terpapar aksi terorisme.
“Kalau ada bukti, silahkan (BNPT) ambil tindakan. Jangan hanya mengeluarkan isu lalu semua pondok pesantren merasa dicurigai,” ujar Ketua Umum DMI itu usai menjadi pembicara dalam Rakernas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jakarta, Senin (31/1).
Untuk membuktikan dugaan tersebut, BNPT bisa saja memanggil satu persatu pondok pesantren yang dicurigai. “Yang mana itu. Kan bisa dipanggil satu persatu,” tambah JK.
Lalu apakah data tersebut perlu dibuka, bagi JK, itu adalah hal yang bisa dilakukan. Pasalnya jika diumumkan begitu saja maka justru akan menimbulkan keresahan.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Jadi orangnya bisa dipanggil. Daripada diumumkan begitu saja tanpa jelas kan pondok pesantren menjadi resah. Tapi harus yakin dan ada buktinya,” imbuh Ketua DMI tersebut.
Sebelumnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, Selasa (25/1), lalu, Ketua BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebutkan soal 198 pesantren yang dicap terafiliasi jaringan terorisme.
Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid, Ahad (30/1/) kemarin, juga ikut menjelaskan pernyataan Kepala BNPT itu.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka