Surakarta, MINA – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mendorong Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan lembaga pengumpul zakat lainnya untuk mengoptimalkan pengumpulan zakat melalui peningkatan kepercayaan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan JK saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Zakat 2019 di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (4/3) malam.
“Peningkatan kepercayaan publik ini menjadi faktor penting untuk meningkatkan pengelolaan zakat di Indonesia. Yang sangat penting untuk meningkatkan pengelolaan zakat ialah bahwa bagaimana kalau saya bayar zakat akan diberikan kepada delapan asnaf zakat, seperti fakir miskin,” katanya.
Dalam sambutannya, JK menyampaikan mengenai saldo akhir tahun pengelolaan zakat nasional yang seharusnya disalurkan kepada mustahik. Namun Baznas mencatat masih berkisar Rp1,3 Triliun atau sekitar 14 persen dari total penerimaan.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Baznas, Arifin Purwakananta mengatakan bahwa adanya sisa saldo pada Bulan Desember karena pola penghimpunan zakat di Indonesia masih bertumpu pada Bulan Ramadan.
“Penghimpunan tidak dapat dihabiskan pada Bulan Desember karena Ramadan baru datang pada tahun berikutnya. Oleh karena itu, Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) menyimpan zakat sebagai cadangan untuk disalurkan kepada mustahik dari Januari hingga menjelang Ramadan berikutnya,” katanya.
BAZNAS mendorong dana cadangan maksimal sebesar 20 persen sehingga penyaluran tahun berjalan mencapai 80 persen diterima oleh para mustahik. Dengan nilai tersebut, Rasio penyaluran terhadap penghimpunan berjalan sangat efektif. (T/R06/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah