JK: Indonesia Negara Mayoritas Islam yang Terendah Jumlah Pengusaha Muslimnya

Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla (JK).(Foto: Istimewa)

Pekanbaru, Riau, MINA – Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla () mengungkapkan, negara mayoritas Islam yang paling rendah pengusahanya dari kalangan Islam adalah . JK mengaku, kondisi tersebut merupakan fakta yang tidak bisa dibantah.

“Ini fakta yah. Salah satu yang paling rendah di kalangan Islam di Indonesia adalah pengusahanya yang maju. Coba lihat seluruh daftar beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Islam,” kata JK yang juga seorang pengusaha dalam sambutan pada Rakernas Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta se Indonesia (BKSPTIS) di Universitas Islam Riau, Jumat (17/11).

Ketua Umum PMI itu menyebut Turki, Arab Saudi bahkan Malaysia. Menurut JK, di Turki, dintara 10 pengusaha, 9 pengusaha pasti berasal dari Turki. Kondisi Arab Saudi bahkan lebih baik karena di antara 10 pengusaha, pasti semuanya berasal dari Arab Saudi.

JK kemudian menyebut negara Jiran, Malaysia. Menurut JK, penduduk Tionghoa di Malaysia sekira 30 persen dan mampu menguasai perekonomian hingga 60 persen, atau hanya dua kali lipat. Namun di Indonesia, penduduk Tinghoa hanya 4 persen tapi mampu menguasai perekonomian hingga 60 persen.

“Jadi cuma kita yang tidak seimbang, perbandingannya 15 kali lipat kemampuan orang Tionghoa di Indonesia dibanding Malaysia. Sekali lagi ini bukan rasial, tapi fakta,” kata Dewan Penasehat BKSPTIS itu.

Oleh itu, ia mendorong perguruan tinggi Swasta Islam di Indonesia untuk menjadi pelopor membangkitkan perekonomian Umat Islam Indonesia.

“Ini tugas rektor-rektor untuk menumbuhkan semangat serta pengajaran kepada para mahasiswanya demi kebangkitan umat Islam di Indonesia juga,” katanya lagi.

Ia menambahkan, jika umat Islam Indonesia kondisnya tidak bisa bangkit, JK khawatir para penduduk Indonesia akan makin terkuasai dan hanya akan menjadi pelayan.

Padahal, JK meyakini, masyarakat Indonesia tidak kalah pintar dengan penduduk dunia lainnya. Namun tinggal dikasih semangat, kemauan dan kerja keras untuk mengubah kehidupan yang lebih baik. JK menceritakan bagaimana tenaga-tenaga kerja Indonesia yang terlibat dalam perusahaan listrik hidro miliknya.

“Saya sudah buktikan jika SDM kita juga sangat unggul. Perusahaan listrik yang kami bangun itu menggunakan insinyur-insinyur dari Indonesia. Hanya sedikit yang dari luar,” sebutnya JK berapi-api.

Pada kesempatan sama, JK kembali mengingatkan agar umat Islam untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW, yang hidupnya lebih banyak menjadi pengusaha daripada menjadi Rasul Allah.(R/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.