Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JK INSTRUKSIKAN POLRI SELESAIKAN KONFLIK TOLIKARA

kurnia - Sabtu, 18 Juli 2015 - 20:01 WIB

Sabtu, 18 Juli 2015 - 20:01 WIB

480 Views ㅤ

Wakil Presiden RI Muhammad Yusuf Kalla (Foto: MINA/kurnia)
Wakil Presiden RI Muhammad Yusuf Kalla  (Foto: MINA/kurnia)

Wakil Presiden RI Muhammad Yusuf Kalla (Foto: MINA/kurnia)

Jakarta, 2 Syawal 1436/18 Juli 2015 (MINA) – Wakil PresidenMuhammad Jusuf Kalla menginstruksikan  Kepolisian RI untuk menyelesaikan konflik antar kelompok warga di Kabupaten Tolikara, Papua, yang terjadi pada Jum’at (17/7) pagi.

Konflik tersebut telah menyebabkan pelaksanaan sholat Idul Fitri 1 Syawal 1436 Hijriah dibubarkan paksa oleh sekelompok orang tidak dikenal, terbakarnya musholla dan lebih dari 70 rumah dan kios di sekitarnya. Bahkan para jama’ah dilempari batu sehingga terpaksa membubarkan diri.

“Kejadian di Tolikara itu kita menyesalkan. Saya yakin bahwa kepolisian dan pimpinan daerah setempat dapat menyelesaikan dengan baik,” tutur Wapres Kalla yang juga Ketua Umum Pimpinan Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu di sela-sela acara “Open House” di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (17/7),

Berdasarkan laporan yang diterima, lanjutnya, sumber persoalan itu bermula dari kesalahpahaman antar kelompok agama di Kabupaten Tolikara. demikian laman resmi DMI diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Wapres Kalla juga menginstruksikan pihak kepolisian RI dan pimpinan kelompok adat setempat untuk menyelesaikan persoalan konflik antar kelompok di Kabupaten Tolikara, Papua.

“Ya, kebetulan ada dua acara yang berdekatan, ada acara Idul Fitri dan ada pertemuan pemuka masyarakat gereja di sana. Memang asal-muasalnya soal speaker (pengeras suara). Jadi, mungkin butuh komunikasi lebih baik lagi untuk acara-acara seperti itu,” ujarnya.

JK mengimbau kepada seluruh warga di Kabupaten Tolikara untuk saling menghormati dan memahami satu sama lain, khususnya dalam kehIdupan beragama.

“Warga harus dapat menahan diri dalam menyelesaikan perbedaan-perbedaan yang ada di sekitarnya. Mestinya, kedua-duanya menahan diri, masyarakat yang punya acara keagamaan lain harus saling memahami. Ini ada dua kepentingan yang waktunya bertepatan, satu Idul Fitri, satu lagi karena pertemuan tokoh gereja, jadi saling bertabrakan,” paparnya (L/P002/P2)

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

 

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

 

 

 

 

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

 

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Indonesia
Wapres RI Ma'ruf Aamiin menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-44 dan ke-45 di Vientiane, Laos, Rabu (9/10/2024) (Foto: Setwapres RI)
Asia
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat membuka Konferensi Tahunan SDGs ke-7 atau SDGs Annual Conference/SAC ke-7 di Jakarta, Senin (07/10/2024). (Foto: BPMI Setwapres)
Indonesia