Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JK Kunjungi IIBF, Borong Buku

Hasanatun Aliyah - Ahad, 8 September 2019 - 21:09 WIB

Ahad, 8 September 2019 - 21:09 WIB

0 Views

Jakarta, MINA – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pada Ahad sore (8/9), mengunjungi Pameran Buku Internasional Indonesia (Indonesia International Book Fair/IIBF) tahun 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.

Kunjungan JK tidak hanya sebagai Wapres, namun ia juga mengajak cucu-cucunya ke acara pameran buku tersebut, selama dua jam sejak pukul 16.00.

Wapres memborong lebih dari seratus judul buku dari sejumlah stan penerbit di IIBF.

JK mengatakan sangat mendukung dunia literasi. Ia juga mendukung usaha Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) untuk menyelenggarakan IIBF. Bahkan ia beberapa kali membuka acara pameran IKAPI.

Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa

“IKAPI sejak dulu rutin (menyelenggarakan pameran). Saya beberapa kali membuka acaranya, baik IKAPI ataupun pameran buku agama Islam atau pendidikan. Kita dukung,” ujarnya di sela-sela kunjungannya.

Menurutnya, pameran buku ini dari tahun ke tahun selalu menarik kareana ada hal baru yang bisa didapatkan.

“Selalu saja pameran buku menarik karena ada hal-hal baru yang kita dapatkan, baik ke pemikiran, atau sejarah, atau keilmuan, dan lain-lain. Karena itulah saya senang dengan pameran ini dan saya lihat justru yang paling banyak (pengunjung) remaja, (pameran) yang sangat menarik bagi mereka,” ujarnya.

Lebih lanjut ia memaparkan, literasi sebagian anak muda di Indonesia sudah mulai berubah dari buku ke digital.

Baca Juga: Menteri Abdul Mu’ti: Guru Agen Peradaban

“Sebagian anak muda berubah, saya mengikuti itu. Tapi, kalau kita lihat dari penerbit buku, lumayan perkembangannya. Terutama yang paling menarik justru perkembangan buku-buku agama. Ada perkembangan, tergantung upaya. Kalau tidak ada makanan (bahan bacaan) itu, tidak akan berkembang. Fokus di smartphone saja,” paparnya.

“Suatu bangsa baru bisa maju kalau cerdas. Cerdas baru bisa dengan ilmu. Ilmu dengan cara membaca. Kalau tanpa membaca, bagaimana bisa ada ilmu. Kalau tidak ada ilmu, bagaimana bisa maju,” tambahnya. (L/R10/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jelang Pencoblosan, Calon Wabup Ciamis Meninggal Dunia

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
MINA Millenia
Indonesia
Indonesia