Jakarta, 1 Muharam 1438/2 Oktober 2016 (MINA) – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meminta Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) sebagai organisasi masyarakat Islam mendorong persatuan umat Islam di Indonesia.
Ia juga mengapresiasi hal ini sebagai bagian dari ajaran hakiki Islam yang rahmatan lil alamin, dan Tahun Baru Hijriyah sekarang ini merupakan momentum Parmusi untuk merealisasikan dakwah bil hal dan dakwah bil lisan.
“Parmusi sudah hijrah dari orientasi politik sebagai partai kepada khittahnya sebagai organisasi kemasyarakatan,” ujar Wakil Presiden ketika membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-2 Parmusi. di Hotel Grand Syahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/10) malam.
Sementara Ketua Umum Parmusi, Usamah Hisyam, menyatakan keprihatinannya terhadap bangsa dan negeri sebagai tantangan besar umat Islam di Indonesia.
Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
“Ada tiga persoalan mendasar yang masih dihadapi umat Islam Indonesia yaitu kebodohan, kemiskinan, dan potensi perpecahan umat,” kata Usamah.
Menurutnya, perpecahan umat Islam itu disebabkan banyak hal di antaranya fanatisme kelompok sebagai efek klaim mayoritas baik membentuk kelompok politik, ormas, aliran-aliran hingga soal khilafiyah.
“Masalah inilah yang ingin dipersatukan Parmusi sebagai wadah Islam. Parmusi dengan paradigma baru sebagai Connecting Moslem berbasis dakwah, sosial, ekonomi, dan pendidikan,” ujar Usamah.
Juga hadir pada acara pembukaan ini beberapa tokoh nasional diantaranya pimpinan Partai Nasdem yang juga pimpinan Media Group Surya Paloh, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua Dewan Kehormatan DPD A.M Fatwa, Ketua Dewan Kehormatan Parmusi Bachtiar Hamzah dll. (L/P002/P2)
Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)