Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JK : Pendidikan Berbasis Masa Depan Jadi Solusi

Hasanatun Aliyah - Ahad, 5 Mei 2019 - 10:07 WIB

Ahad, 5 Mei 2019 - 10:07 WIB

11 Views

Wapres JK di dampingi Menristekdikti, Mohamad Nasir. (Foto: Humas)

Yogyakarta, MINA – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengatakan, pengembangan pendidikan Indonesia harus berbasis masa depan agar dapat memberikan nilai tambah dan menjadi solusi bagi masyarakat.

Pendidikan harus berbasis pada masa depan, jika pendidikan tidak berbasis masa depan, maka pendidikan itu sama saja dengan museum yang berbasis pada masa lalu, meskipun museum penting sebagai pembelajaran,” kata Wapres JK saat memberikan Keynote Speech Seminar Nasional Dies Natalis Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY, Yogyakarta, Sabtu (4/5).

JK menjelaskan inti dari kemajuan suatu negara adalah pendidikan dan inti dari pendidikan adalah guru. Oleh karena itu UNY sebagai tempat pendidikan guru dan sebagai penopang utama pendidikan secara nasional memiliki pengaruh penting dalam meningkatkan pendidikan nasional yang lebih baik.

Ia menambahkan kesejahteraan dan kemajuan kualitas guru pun perlu diperhatikan demi kemajuan bangsa.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

“Saat ini pemerintah sudah memberi kesejahteraan yang lebih baik kepada guru dibandingkan masa-masa yang lalu. Peningkatan tunjangan dan kesejahteraan itulah yang membuat minat terhadap pendidikan keguruan dan profesi guru semakin meningkat,” ujarnya.

Menurutnya, ada empat faktor utama yang mempengaruhi kualitas pendidikan suatu instansi pendidikan. Yang pertama adalah gurunya, sejauh mana kualitas dan tingkat pengetahuan gurunya, kedua adalah kurikulumnya, ketiga sarananya, dan yang keempat budaya lingkungannya.

Ia juga menekankan bahwa lingkungan dan budaya suatu daerah harus menjadi bagian yang harus diperhatikan. Budaya pendidikan sebuah daerah akan ikut mempengaruhi daya saing daerah tersebut.

Pada kesempatan yang sama Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan pendidikan tinggi di Indonesia harus mampu menghadapi tantangan globalisasi di era Revolusi Industri 4.0 dan menghasilkan pendidikan yang berkualitas.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

“Guru menjadi faktor kunci keberhasilan, penting untuk kita berinvestasi dalam menyiapkan guru profesional dan kompeten yang mampu mendidik generasi muda menuju masa depan Indonesia yang lebih cerah,” tegasnya.

Usai menghadiri Seminar Nasional Dies Natalis UNY, Wapres JK didampingi Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Rektor UNY Sutrisna Wibawa meresmikan Gedung Program Pascasarjana UNY yang ditandai dengan penandatangan prasasti dan penarikan pita, kemudian dilanjutkan dengan peninjauan gedung. (R/R10/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
MINA Millenia
Kolom
MINA Millenia
MINA Millenia