Tulungangung, 18 Rabi’ul Akhir 1438/17 Januari 2017 (MINA) – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan, peran dan kontribusi pondok pesantren modern memiliki makna yang sangat penting. Ia meyakini, pondok pesantren modern mengikuti perkembangan dan sesuai dengan zaman.
“Kenapa pondok modern ini penting? Karena modern itu bukan hanya jasnya. Malah sekarang kita kembali pakai batik, itu kan jadi bukan hanya pakaiannya yang modern, tapi perilaku dan ilmunya modern. Harus mengikuti, mendahului zamannya,” kata Wapres Jusuf Kalla saat memberikan sambutan pada acara peringatan Milad ke-25 Pondok Modern Darul Hikmah, Tawangsari, Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (16/1) siang.
Wapres meyakini, di pondok modern ini juga pasti diajarkan kehidupan yang saling menghargai, moderat, dan toleran. Demikian keterangan pers Setkab yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Tapi kita harus mengartikan toleran itu secara baik. Toleransi itu harus semua pihak yang toleran. Tidak satu saja. Jangan ada apa-apa tidak toleran. Harus semuanya toleran. Yang satu kepada nomor 2, kepada nomor 3, dan sebagainya,” ujarnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Lebih lanjut Wapres mengatakan, pendidikan malah harus mendahului zaman, karena pendidikan itu adalah kepentingan masa depan.
“Santri yang belajar di sini, hari ini, nanti mempunyai manfaat 10 tahun yang akan datang. Jadi harus mendapat ilmu yang kira-kira dipergunakan untuk kemajuan pada masa yang akan datang, bukan hanya sekarang,” tegas Wapres.
Dalam kesempatan ini Wapres Jusuf Kalla menyinggung masih banyaknya umat Islam yang menjadi target penerimaan bantuan-bantuan sosial, baik itu bantuan raskin, listrik, dan bantuan-bantuan lainnya.
Wapres menilai, hal itu menunjukkan umat Islam belum mampu bersaing. Bahkan Wapres menilai, hal itu menunjukkan belum adanya kemajuan di lingkungan umat Islam, dan belum adanya kemajuan ekonomi umat.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Untuk itu, Wapres berharap pendidikan di pesantren, di samping mengajarkan keagamaan, seperti fikih, tauhid, tafsir, juga harus mengajarkan bagaimana anak-anak memulai bersaing di bidang usaha.
“Bukan hanya modern dalam arti kata kurikulumnya, tapi berbicara ke-modern-an dalam kemajuan bersama-sama. Dan apapun kemajuan suatu negara tidak bisa tidak, harus termasuk kemajuan di bidang ekonomi,” tandas Wapres. (T/R05/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru