Jakarta, MINA – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan perlu ada terobosan baru untuk memutuskan mata rantai stunting (anak bertubuh pendek/kerdil) dengan pola hidup dan gizi masyarakat yang lebih baik.
“Memang kadang-kadang terjadi lingkaran kemiskinan, maka dia tidak bisa memenuhi gizi yang sesuai, tapi akibatnya stunting, menyebabkan kecerdasan menurun, kecerdasan yang rendah akan meningkatkan kemiskinan,” katanya dalam penutupan acara Stunting Summit (pertemuan yang membahas stunting) dengan tema “Bersama Cegah Stunting” di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (28/3).
Ia mengajak masyarakat untuk bertindak kebaikan di masa kini dan masa yang akan datang dan juga sekaligus merealisasikan konstitusi.
Ia menjelaskan konstitusi menyatakan tujuan kemerdekaan adalah meningkatkan kesejahteraan dan mencerdaskan bangsa dan juga ikut serta dalam perdamaian dunia.
Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa
“Jadi kita harus membuat terobosan baru mengatasi lingkaran ini. Salah satu cara untuk memutus mata rantai stunting yaitu memperbaiki gizi dan kehidupan masyarakat, karena itulah pemerintah tentu bertanggung jawab menurunkan angka itu,” ujarnya.
“Stunting itu tidak bisa dirubah namun kita bisa mencegahnya. Apabila terjadi karena terbatas pada waktu, 1.000 hari pertama itu sangat menentukan anak kita stunting atau tidak. Jadi kita harus mempunyai perencanaan yang baik, yang mempunyai tujuan jangka panjang,” tegasnya.
Ia menambahkan, pemerintah pernah punya program yang sangat mendasar pada masa lalu, yaitu empat sehat lima sempurna.
“Hal-hal yang baik ini perlu kita jalankan kembali,” tambahnya. (L/R10/P1)
Baca Juga: Menteri Abdul Mu’ti: Guru Agen Peradaban
Mi’raj News Agency (MINA)