Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joe Biden: AS Tidak Miliki Tujuan Jelas Berperang di Afghanistan

kurnia - Rabu, 1 September 2021 - 17:03 WIB

Rabu, 1 September 2021 - 17:03 WIB

6 Views ㅤ

Presiden AS Joe Biden. (Isimewa)

Washington, MINAPresiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, AS tidak memiliki tujuan yang jelas saat memasuki tahun kedua puluh perangnya di Afghanistan, karena itu ia membela keputusannya untuk menarik diri dari negara yang dilanda perang itu.

“AS telah menjadi negara yang terlalu lama berperang, dan dia dihadapkan pada keputusan untuk meninggalkan atau meningkatkan. Mengacu pada perjanjian Presiden AS sebelumnya dengan Taliban yang memastikan pasukan Amerika tidak akan diserang saat keluar dari Afghanistan,” kata Biden demikian Anadolu Agency dikutip MINA, Rabu (1/9).

“Kami tidak lagi memiliki tujuan yang jelas dalam misi terbuka di Afghanistan. Setelah 20 tahun perang di Afghanistan, saya menolak mengirim generasi putra dan putri Amerika lainnya untuk berperang yang seharusnya sudah berakhir sejak lama,” kata Biden dalam pidatonya di Gedung Putih.

Presiden berjanji untuk mengakhiri perang dalam kampanye pemilihan presidem tahun 2020 lalu dan memenuhi sumpah itu menjelang peringatan dua dekade perang di Afghanistan.

Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling  

“Saya membuat komitmen kepada rakyat Amerika untuk mengakhiri perang ini. Hari ini, saya menghormati komitmen itu,” ujar dia, sambil mempertahankan keputusan itu sebagai keputusan terbaik untuk Amerika.

“Saya tidak akan memperpanjang perang abadi ini, dan saya tidak akan memperpanjang jalan keluarnya,” kata Biden.

Jika Biden memilih untuk mengabaikan desakan Taliban bahwa pasukan AS pergi dengan tenggat waktu 31 Agustus, permusuhan langsung dengan kelompok itu kemungkinan besar akan terjadi.

Taliban mengatakan tanggal itu adalah “garis merah,” dan berjanji akan memberikan konsekuensi jika pasukan asing tetap berada di sana setelah Agustus.

Baca Juga: Ribuan Warga Inggris Demo Kecam Genosida Israel

AS menginvasi Afghanistan setelah serangan teror 11 September 2001, ketika Taliban menolak untuk menyerahkan dalang al-Qaeda Osama bin Laden, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan hampir 3.000 warga Amerika itu dalam penyerangan Menara Kermbar di New York.

Bin Laden terbunuh 10 tahun kemudian dalam serangan operasi khusus di kompleks tempat dia bersembunyi di Abbottabad, Pakistan, dan Biden menyatakan bahwa setelah dia terbunuh, alasan AS untuk tetap tinggal di Afghanistan menjadi tidak jelas. (T/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah

Rekomendasi untuk Anda