Washington, MINA – Presiden AS Joe Biden mengungkapkan solidaritas dengan kelompok minoritas Uighur China Kamis (23/3). Solidaritas itu disampaikan dalam pesan kepada seluruh umat Islam saat merayakan Ramadhan.
“Bersama dengan mitra kami, AS berdiri dalam solidaritas dengan Muslim yang terus menghadapi penindasan, termasuk Uighur di China, Rohingya di Burma, dan komunitas Muslim lainnya yang menghadapi penganiayaan di seluruh dunia,” kata Joe Biden.
“Selama masa-masa refleksi yang sakral ini, AS juga menegaskan kembali dukungan kepada komunitas Muslim yang menderita kesulitan dan kehancuran,” ia menegaskan.
Komunitas Muslim tersebut merujuk kepada korban gempa bumi di Turki dan Suriah, serta korban banjir di Pakistan.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
“Khususnya hari ini, kami mengingat hak asasi manusia universal untuk mempraktikkan (keagamaan), doa, dan menyebarkan keyakinan secara damai dan terbuka,” tutur Joe Biden.
Penyorotan terhadap Uighur oleh Biden terjadi pada saat ketegangan yang kuat antara Washington dan Beijing. Pemerintah AS selama ini berpendapat Uighur menjadi sasaran genosida oleh otoritas komunis China.
Tak hanya itu, AS menggembar-gemborkan bahwa China juga melakukan genosida terhadap orang-orang berbahasa Turki lainnya yang mayoritas Muslim.
Menurut kelompok hak asasi manusia, Uighur menjadi sasaran penahanan massal di kamp kerja paksa dan dilarang mengekspresikan budaya mereka.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Sementara itu, Beijing mengatakan etnis minoritas tidak ditekan dan tindakan keamanan apa pun di wilayah barat laut Xinjiang adalah tanggapan terhadap ancaman terorisme. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina