Kairo, MINA – Ikhwanul Muslimin tidak menutup kemungkinan adanya perubahan di Mesir, dengan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat.
Wakil Pemimpin Tertinggi Ikhwanul Muslimin, Ibrahim Munir, mengatakan, tidak menutup kemungkinan adanya perubahan di Mesir setelah Presiden terpilih AS Joe Biden pindah ke Gedung Putih, Anadolu melaporkan, Senin (7/12).
Pemimpin IM lainnya mengharapkan, AS di bawah pimpinan Presiden dari Partai Demokrat, mendorong Mesir kembali kepada nilai-nilai demokrasi dan menegakkan hak asasi manusia
Berbicara kepada Al Jazeera Mubasher, Munir mengatakan keterpurukan ekonomi akibat Covid-19 “di Mesir dapat mendorong perubahan”, namun memerlukan “ketenangan dan penataan ulang”.
Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din
Ia menambahkan, masalah hak asasi manusia di Mesir dapat menjadi faktor ketiga untuk potensi perubahan.
“Joe Biden bisa memberikan tekanan kepada Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi untuk membebaskan tahanan-tahanan politik,” tambah Munir, saat pertemuan yang diadakan pejabat Amerika.
Munir berharap kebijakan Biden di Mesir seperti yang dilakukannya saat menjabat sebagai Wakil, Presiden Barack Obama.
Munir mengatakan: “Kami tidak akan menawarkan apa pun kepada Amerika, tetapi kami akan memperkenalkan Islam politik yang benar-benar sesuai ajaran Islam kepada dunia.”(T/R4/P1)
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)