Yerusalem, MINA – Anggota-anggota parlemen dari fraksi koalisi Joint List menyatakan kemarahan dan mengutuk Ketua Partai Biru-Putih Benny Gantz, sekutu mereka, karena membentuk pemerintah persatuan baru yang membuat Benjamin Netanyahu tetap menjadi Perdana Menteri, sementara Gantz menjadi Ketua Parlemen (Knesset)..
Fraksi tidak tahu apa-apa tentang langkah untuk mencalonkan Gantz ke posisi ketua Knesset, lapor Israel Hayom.
Mantan Kepala Staf Militer Israel itu terpilih sebagai ketua Knesset pada Kamis (26/3) dalam sebuah langkah mengejutkan dengan dukungan blok sayap kanan pimpinan Netanyahu, sebuah perkembangan yang memecah Partai Putih dan Biru.
“Kami akan memimpin oposisi kepada pemerintah yang terus menghasut, rasisme,,” kata Anggota Joint List MK Yousef Jabareen.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
MK Ofer Cassif, yang juga anggota Joint List, turut mengecam langkah Benny Gantz dengan mengatakan bahwa Benny Gantz memilih untuk mencuri mandat dan membuka jalan bagi pemerintahan etno-fasis yang dipimpin oleh Netanyahu yang sedang jadi terdakwa di pengadilan.
“Saya memperingatkan Gantz dan siapa pun yang berpikir untuk bergabung dengannya, jalan ini akan membawa bencana, bukan hanya bagi kami tetapi juga untuk Anda. Untuk seluruh masyarakat Israel,” katanya.
Menurut Arutz Sheva, Ahmad Tibi juga menyatakan kekecewaannya atas keputusan Gantz karena menurutnya, Gantz “merangkak dengan perutnya” dan bergabung dengan pemerintah yang dipimpin oleh Likud adalah sangat memalukan.
Kritik pada Gantz tidak hanya datang dari internal Joint List yang didominasi orang Arab, tetapi juga salah satu sekutu terdekatnya di Partai Biru dan Putih, Yair Lapid. Ia, mengecam keputusan Gantz sebagai pengkhianatan pada para pemilih partai, dengan mengatakan “suara mereka dicuri dan diberikan sebagai hadiah untuk Netanyahu.”
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
“Benny Gantz memutuskan hari ini untuk memecah Biru dan Putih dan merangkak ke pemerintahan Netanyahu. Ini keputusan yang mengecewakan,” kata Lapid, berbicara di Tel Aviv Kamis malam.
“Apa yang sedang dibentuk hari ini bukanlah pemerintahan persatuan dan bukan pemerintahan darurat. Ini adalah pemerintahan Netanyahu yang lain,” ujarnya.
Gantz membela diri dalam pidatonya setelah ia terpilih sebagai ketua knesset dengan dukungan blok sayap kanan Netanyahu, mengatakan itu adalah “hal yang tepat untuk dilakukan saat ini.”
“Ini bukan waktu yang normal dan mereka menyerukan keputusan yang tidak biasa, oleh karena itu saya mendukung pembentukan pemerintah persatuan nasional darurat,” ujarnya. (T/R7/RS3)
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)