Jakarta, 4 Rajab 1436/23 April 2015 (MINA) – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyambut baik Konferensi Parlemen Asia-Afrika yang akan membahas isu yang sama dengan kegiatan sebelumnya yaitu di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dan Economi Word Forum pada peringatan KAA ke 60.
“Saya menyambut baik inisiatif DPR pada Konferensi Parlemen Asia Afrika yang akan membahas masalah peningkat kemitraan di Asia-Afrika dan solidaritas untuk Palestina,” kata Presiden Joko Widodo saat memberika pidato di ruang rapat paripurna I, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/4).
Konferensi Parlemen Asia Afrika dalam rangka Peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika secara resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo di ruang rapat paripurna I, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis.
Joko Widodo mengatakan, negara-negara Asia-Afrika dituntut untuk melakukan konteks aktualisasi tiga nilai utama yang dulu diperjuangkan pada KAA 60 tahun lalu. Yaitu kesejahteraan, solidaritas, dan stabilitas.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“Kontekstualisasi itu, tegasnya, bukan hanya tugas pemerintah tapi juga Parlemen”, kata Jokowi.
Ia juga mengatakan, bukan saja Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim yang terbesar di muka bumi, akan tetapi juga sekaligus menjadi negara demokrasi terbesar ke tiga di dunia.
“Masyarakat Indonesia harus bangga karena bisa menjadi saksi sejarah bagi kegiatan dunia tersebut,” ujar Jokowi.
Ia menambahkan, peran parlemen sangat penting sebagai kekuatan check and balances bagi pemerintah. Sebagai aspirasi suara rakyat, suara rakyat adalah suara Tuhan.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
“Selamat berkonferensi. Saudara adalah suara moral yang ikut mengawal terwujudnya peningkatan kemakmuran dan keamanan di dunia khususnya di Asia-Afrika,” ujar presiden. (L/P010/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam