Jakarta, 30 Muharram 1437/12 November 2015 (MINA) – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan Presiden akan membawa tiga fokus kepentingan Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Antalya, Turki, pada 15-16 November mendatang.
“Presiden Jokowi akan didampingi Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan,” kata Arrmanatha yang disapa tata, Kamis (12/11).
Jubir Kemlu Arrmanatha dalam konferensi pers di kantor Kemlu di Jakarta, Kamis, mengatakan tiga fokus kepentingan Indonesia dalam KTT G-20 adalah menjaga stabilitas mata uang dunia, pembiayaan infrastruktur dan pengalihan keuntungan perusahaan multinasional kepada negara tempat firma tersebut tercatat.
Arrmanatha menjelaskan ketiga fokus kepentingan Indonesia tersebut berkaitan dengan kondisi perekonomian dalam negeri saat ini, di mana pemerintah masih berusaha menstabilkan nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS, kebutuhan finansial yang besar untuk membangun proyek infrastruktur, dan semakin banyaknya aliran investasi dari korporasi multinasional yang mencatatkan perusahaannya di Indonesia.
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
Di samping itu, pemerintah Indonesia akan berkontribusi aktif dalam pembahasan utama KTT G-20 terkait inklusivitas, implementasi, dan investasi.
“Para pemimpin negara-negara G-20 juga akan membahas isu-isu global, seperti persiapan konferensi perubahan iklim di Paris,” kata Tata.
Bertolak dari Turki, Presiden Jokowi akan menghadiri KTT ASEAN di Kuala Lumpur pada 21-22 November 2015.
Direktur Mitra Wicara dan Antarkawasan ASEAN Kemlu Derry Aman dalam konferensi pers tersebut menjelaskan, Presiden Jokowi dijadwalkan menghadiri 10 pertemuan, termasuk dua tatap muka pemimpin Asean dan Dewan Bisnis Asean serta pertemuan pemimpin ASEAN plus tiga (RRC, Korea Selatan, Jepang) dengan Dewan Bisnis Asia Timur.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Presiden juga akan menghadiri beberapa acara lain di sela-sela KTT yang sifatnya masih belum dapat dipastikan, antara lain tentang dialog investor global, pertemuan bisnis dan investasi ASEAN dan Penghargaan Bisnis ASEAN 2015,” ujarnya.
Menurut Derry, dalam pertemuan dengan para pemimpin ASEAN, Presiden Jokowi akan menyampaikan dua isu utama, yakni pentingnya prinsip sentralitas dan kesatuan ASEAN, serta pembentukan visi masyarakat ASEAN pasca-2025.
“Indonesia sebagai ‘naturally leader‘ ASEAN, tentunya kita perlu menekankan kembali kedua prinsip tersebut di tengah dinamika dan tantangan global saat ini,” kata Derry. (L/P007/R05)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)