Jakarta, MINA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 50 juta untuk setiap rumah yang mengalami rusak berat akibat gempa yang mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Ahad (5/8) lalu.
Pernyataan Jokowi muncul saat meninjau korban terdampak gempa bumi 6,4 skala richter dan 7 skala richter yang terjadi hanya dalam sepekan. Dua gempa berkekuatan besar itu menghancurkan sedikitnya 60 ribu tempat tinggal.
“Hari ini, saat saya masih berada di lokasi bencana, bantuan perbaikan atas rumah warga yang rusak itu mulai disalurkan secara bertahap. Untuk setiap rumah yang rusak berat, pemerintah pusat menganggarkan bantuan sebesar Rp50 juta, yang rusak sedang Rp 25 juta,” kata Jokowi, Selasa (14/8).
Jokowi mengatakan, rumah-rumah warga akan dibangun sendiri di bawah bimbingan Kementerian PUPR berupa rumah tahan gempa, RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat).
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
RISHA adalah rumah knock down yang pembangunannya cepat karena tidak membutuhkan semen dan bata, tapi hanya dengan menggabungkan paneI-panel beton dengan baut. Sejak dikembangkan tahun 2004, sudah ratusan ribu unit RISHA didirikan di lebih dari 60 wilayah di Indonesia, termasuk kurang lebih 10.000 unit di Aceh yang dibangun pasca tsunami Desember 2004.
“Bahkan di Lombok sendiri sudah berdiri rumah contoh RISHA berupa Balai Dusun Akar-Akar Utara dan Sekolah Adat Bayan, Desa Karang Bajo di Lombok Utara, dan Rumah Susun Kayangan, Lombok Timur setinggi empat lantai. Semuanya masih utuh meski mengalami guncangan gempa 7 skala richter, pekan lalu,” kata Jokowi.
Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Senin (13/8) siang, dampak gempa bumi menyebabkan 436 orang meninggal dunia dan 352.793 ribu lainnya masih mengungsi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dampak terparah ada di Kabupaten Lombok Utara 374 orang. Sementara Lombok Barat 37 orang, Kota Mataram 9 orang, Lombok Timur 12 orang, Lombok Tengah 2 orang dan Kota Lombok 2 orang.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Selain itu, gempa tersebut juga mengakibatkan kerugian lebih dari Rp 5,04 triliun. Rinciannya sektor permukiman 3,82 trilyun rupiah, infrastruktur 7,5 milyar rupiah, ekonomi produktif 432,7 milyar rupiah, sosial budaya 716,5 milyar rupiah, dan lintas sector 61,9 milyar rupiah. (L/R06/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan