Jokowi Hadiri Penyerahan KIP, KIS, PMT, dan PKH di Kalbar

Presiden menghadiri penyerahan KIP, KIS, PMT, dan Program Keluarga Harapan, di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, , Jumat (17/3). (Foto: Humas/Deni)

Sambas, 19 Jumadil Akhir 1438/18 Marer 2017 (MINA) – Usai meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo menghadiri penyerahan (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan Program Keluarga Harapan (PKH), di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (17/3) siang.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengingatkan, uang di KIP harus dipakai untuk keperluan sekolah seperti buku, sepatu, tas dan seragam sekolah.

“KIP hanya dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan urusan sekolah. Uang itu tidak boleh untuk beli pulsa. Kalau ketahuan, kartunya langsung dicabut,” tegas Presiden Jokowi.

Sementara terkait Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada 475 orang ibu-ibu hamil, anak balita, dan anak sekolah, Presiden menyampaikan dalam laman Setkab yang dikutip MINA, bahwa yang dibagikannya untuk tambahan gizi anak-anak.

“Komposisi gizinya tinggi sekali. Oleh sebab itu, ada aturan, sehari hanya boleh dimakan enam keping. Gizinya biar meningkat, anak-anak jadi pintar,” terang  Presiden.

Untuk ibu-ibu yang ada balitanya 6 bulan sampai umur setahun, menurut Presiden dapat  delapan keping perhari. Yang umur 1 sampai 5 tahun, 12 keping.

Namun Untuk ibu hamil, anak dalam kandungan yang memerlukan gizi, tambahnya, tidak hanya biskuit ini, tapi diberikan protein lain seperti tahu, tempe, daging, dan telur, karena itu penting untuk anak-anak.

Untuk ibu hamil 1 sampai 3 bulan, lanjut Presiden, makan biskuit hanya dua keping perhari. Ibu hamil 4 sampai 9 bulan, makan biskuit tiga keping perhari.

“Itu harus ditimbang di Posyandu, Puskesmas. Kalau sudah normal, baik, ini juga tidak boleh diteruskan karena komposisi gizinya tinggi,” pesan Presiden.

Untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sendiri, ujar Presiden,  uangnya harus dipakai untuk keluarga, untuk tambahan gizi, dan untuk anak sekolah.

“Jangan untuk beli rokok. Kalau ketahuan akan langsung dicabut. Ambilnya per tiga bulan, di Bank BRI,” tutur Presiden.

Presiden juga berharap, uang tadi betul-betul dimanfaatkan dengan baik untuk anak-anak agar Indonesia nanti memiliki SDM yang pandai sehingga bisa bersaing dengan negara-negara lain.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menko PMK Puan Maharani, Seskab Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. (T/R09/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.