Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi: Indonesia Berpeluang Besar Lewati “Middle Income Trap”

sri astuti - Ahad, 5 Juli 2020 - 01:22 WIB

Ahad, 5 Juli 2020 - 01:22 WIB

8 Views

RATAS PEMERATAAN EKONOMI

Bogor, MINA – Presiden RI Joko Widodo mengatakan saat menyampaikan sambutannya pada peresmian pembukaan konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) 2020 yang digelar secara virtual pada Sabtu (4/6), Indonesia berpeluang besar melewati Middle Income Trap atau Perangkap Pendapatan Menengah.

Hal itu ia sampaikan menyusul pengumuman Bank Dunia Pada awal Juli 2020 bahwa pendapatan nasional bruto (gross national income/GNI) per kapita Indonesia naik dari posisi sebelumnya $3.840 menjadi $4.050.

Dengan demikian, Indonesia kini dikategorikan sebagai negara berpenghasilan menengah atas (upper middle income country) dari sebelumnya negara berpenghasilan menengah bawah (lower middle income country).

“Capaian ini patut kita syukuri bahwa kita berjalan ke arah yang benar, bahwa kita harus terus melangkah maju menuju ke negara berpenghasilan tinggi. Dengan mengedepankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Meski demikian, Jokowi memandang bahwa menjadi negara berpenghasilan tinggi bukanlah hal yang mudah. Hal tersebut terlihat dari banyaknya negara-negara dunia ketiga yang sudah puluhan tahun bahkan mendekati satu abad hanya berhenti sebagai negara berpenghasilan menengah, atau terjebak pada middle income trap.

“Itulah yang tidak kita inginkan. Pertanyaannya, apakah kita mempunyai peluang untuk keluar dari middle income trap? Saya jawab tegas, kita punya potensi besar. Kita punya peluang besar untuk melewati middle income trap. Kita punya peluang besar untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi,” tegasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan prasyarat, di antaranya infrastruktur yang efisien dan cara kerja cepat yang kompetitif dan berorientasi pada hasil. Untuk itu, perlu diupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul, produktif, inovatif, dan kompetitif.

“Di sinilah posisi strategisnya pendidikan tinggi, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mencetak generasi muda yang produktif dan kompetitif yang selalu berjuang untuk kemanusiaan dan untuk kemajuan Indonesia,” pungkasnya. (R/R7/R1)

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia